Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan seorang warga dilaporkan meninggal akibat tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Remu Selatan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.Tanah longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (18/9) pukul 16.45 WIT. Longsor dipicu kondisi struktur tanah yang labil
"Tanah longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (18/9) pukul 16.45 WIT. Longsor dipicu kondisi struktur tanah yang labil," katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Selain menyebabkan korban jiwa, tanah longsor di Kelurahan Remu Selatan, Kecamatan Sorong Manoi itu juga menyebabkan satu rumah rusak berat karena tertimbun longsoran tanah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan di wilayah Papua Barat masih dapat terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga Minggu (20/9).
Selain Papua Barat, wilayah lain di Indonesia yang memiliki potensi cuaca yang sama meliputi Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.
"BNPB meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana," demikian Raditya Jati.
Baca juga: Seorang anak tertimbun longsor hingga meninggal di Sorong
Baca juga: Hujan deras di Sorong akibatkan banjir dan longsor, dua meninggal
Baca juga: Korban meninggal akibat longsor dan banjir di Kota Sorong empat orang
Baca juga: Longsor dan banjir terjang Kota Sorong-Papua Barat, tiga meninggal
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020