tidak ada korban jiwa
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan saat ini Kapuas Hulu ditetapkan status tanggap darurat banjir selama 14 hari ke depan.
"Tim reaksi cepat BNPB melaporkan bahwa bantuan logistik makanan baik dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan dunia usaha akan segera disalurkan kepada warga terdampak," kata Raditya Jati, melalui siaran pers nya yang diterima, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Raditya, Pemerintah daerah (pemda) setempat telah melakukan kaji cepat di lapangan, selama tujuh hari ke depan, beberapa kebutuhan yang diperlukan warga terdampak mencakup kebutuhan dasar, khususnya pangan.
Pantauan di lapangan, kata Raditya, sebagian masyarakat yang terdampak banjir mengungsi ke tempat keluarga atau pun ke tempat rumah ibadah yang lokasinya lebih tinggi. Sedangkan sebagian lain, mereka yang tinggal di ibu kota kabupaten sudah kembali ke tempat masing-masing dan kondisi secara umum pasca banjir sudah kembali pulih.
"Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut," ucap Raditya.
Disampaikan Raditya, data sementara ini lokasi terdampak banjir teridentifikasi di 11 kecamatan, yaitu Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Bika, Kalis, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, Jongkong, Selimabu, Suhaid, Semitau dan Silat Hilir.
Baca juga: Gandeng TRC-Pramuka, BNI Putussibau salurkan bantuan korban banjir
Baca juga: Pemprov Kalbar bantu 15 ton beras untuk korban banjir Kapuas Hulu
Baca juga: Gandeng TRC-Pramuka, BNI Putussibau salurkan bantuan korban banjir
Baca juga: Pemprov Kalbar bantu 15 ton beras untuk korban banjir Kapuas Hulu
Dilaporkan sebelumnya, banjir dipicu salah satunya intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kalimantan Barat pada Minggu lalu (13/9).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa hari ini (20/9) dan esok hari (21/9) wilayah Kalimantan Barat masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat. Hujan lebat tersebut dapat disertai kilat dan angin kencang. BMKG tidak hanya memprakirakan wilayah Kalimantan Barat dengan potensi cuaca tersebut.
Tercatat prakiraan pada 21 September 2020, BMKG mencatat wilayah provinsi dengan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yakni Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Baca juga: Terjebak banjir, balita dan ibunya dievakuasi Kodim Putussibau-Kalbar
Baca juga: Peduli korban banjir, Polres Kapuas Hulu bagikan sembako
Sedangkan pada hari ini (20/9), BMKG memprakirakan wilayah dengan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yakni Aceh, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.
Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor maupan angin kencang di wilayah dengan potensi hujan dengan intensitas tinggi. Identifikasi kondisi wilayah anda dari potensi bahaya tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan membenarkan bahwa Kapuas Hulu telah ditetapkan sebagai status tanggap darurat.
"Tim dari BNPB kemarin sudah meninjau salah satu lokasi banjir di Kecamatan Embaloh Hilir dan kita sudah ditetapkan sebagai status tanggap darurat banjir," kata Gunawan.
Baca juga: Banjir besar, Bupati Kapuas Hulu imbau warga utamakan keselamatan
Baca juga: Banjir besar lumpuhkan Kapuas Hulu
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020