Laman USA Today, dikutip Senin, memberitakan Epic Games menambah klausul dalam permintaan preliminary injuction di pengadilan California.
Epic Games menuliskan mereka "menderita kerugian yang tidak bisa diperbaiki" jika Fortnite tidak dikembalikan ke App Store. Mereka juga menyebut Apple "monopoli".
Apple menghapus game Fortnite dari App Store pada Agustus lalu setelah Epic Games ketahuan menciptakan sistem pembayaran sendiri, alih-alih menggunakan sistem yang dibuat Apple.
Apple akan mendapatkan 30 persen dari penjualan dalam sistem pembayaran yang diterapkan di App Store.
Baca juga: Setelah kasus Fortnite, Apple longgarkan kebijakan di App Store
Baca juga: Apple tidak izinkan masuk akun Epic Games
Apple menangkis tuduhan tersebut dalam dokumen pengadilan, mengklaim "Epic yang membakar api, menuang bensin, dan sekarang meminta pengadilan untuk memberikan bantuan darurat".
Apple mengutip data Google Trends bahwa pencarian Fortnite turun hampir 70 persen sejak tahun lalu.
Mereka juga menuduh Epic Games "menyandera pelanggan mereka sendiri untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi di perselisihan bisnis".
Epic Games membalas lagi komentar Apple, menyatakan bahwa pembuat iPhone itu sengaja memilih data untuk menyesatkan pengadilan.
Epic Games menyebut data yang disajikan Apple tidak tepat karena pengguna harian Fortnite tumbuh 39 persen.
Pengembang berharap game Fortnite bisa kembali masuk App Store sebelum 28 September, tanggal jadwal sidang masalah tersebut.
Epic Games dalam perselisihan ini menginginkan alternatif pembayaran untuk konsumen, dengan harga yang lebih murah.
Baca juga: Epic Games "Fortnite" tuntut Apple lagi
Baca juga: Apple tutup sementara akun pembuat "Fortnite" di App Store
Baca juga: Apple dilarang blokir Unreal Engine, bukan Fortnite
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020