Pemain dan pelatih beserta ofisial Persiraja Banda Aceh menjalani tes swab atau usap guna pemeriksaan virus corona atau penyebab penyakit COVID-19 untuk persiapan lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020.Tes COVID-19 ini syarat wajib yang ditetapkan operator liga dan PSSI
Tes COVID-19 dipusatkan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Senin.
Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani mengatakan tes usap diikuti 28 pemain dan 12 ofisial. Mereka yang menjalani tes swab akan diberangkatkan ke Yogyakarta untuk lanjutan kompetisi Liga 1.
Baca juga: Pelatih Persiraja keluhkan fisik pemainnya belum memuaskan
"Tes COVID-19 ini syarat wajib yang ditetapkan operator liga dan PSSI. Hasil tes ini diunggah ke sistem pendaftaran pemain operator liga," kata Rahmat Djailani.
Rahmat Djailani mengatakan PSSI dan operator liga mewajibkan setiap klub peserta liga 1 melakukan tes usap COVID-19 sebanyak 12 kali sepanjang lanjutan kompetisi musim 2020 berlangsung.
Menyangkut dengan biaya tes, kata Rahmat Djailani, tes usap yang pertama tersebut didukung Pemerintah Kota Banda Aceh. Sedangkan 11 kali lainnya dibiayai PSSI.
Rahmat Djailani mengatakan manajemen Persiraja menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penularan COVID-19 kepada pemain maupun ofisial.
Baca juga: Persiraja jadwalkan uji coba lawan tim PON Aceh
"Penerapan protokol kesehatan ketat juga akan diberlakukan ketika di Yogyakarta nanti. Pemain tidak diizinkan keluar dari hotel jika tidak penting sekali," kata Rahmat Djailani.
Begitu juga dengan kunjungan keluarga dan lainnya, kata Rahmat Djailani, juga harus melampirkan surat keterangan negatif COVID-19, minimal hasil rapid test.
"Semua ini upaya manajemen mencegah penular COVID-19 kepada pemain dan ofisial. Pencegahan di luar pertandingan menjadi tanggung jawab manajemen. Sedangkan saat pertandingan, tanggung jawab operator," kata Rahmat Djailani.
Baca juga: Dua penyerang Persiraja belum bergabung
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020