"Isteri saya hendak menarik uang tabungan BRI dengan menggunakan ATM pada Minggu malam, saat dilakukan cek saldo uangnya sudah habis. Pada hal terakhir menarik, saldonya masih ada dua jutaan tapi kini sisanya cuma Rp100 ribu," kata Rozi Saputra salah seorang yang berprofesi sebagai anggota Polres Rejang Lebong saat berada di Kantor Cabang Bank BRI Curup, Senin.
Dijelaskan Rozi, isterinya sendiri sempat menanyakan kepada dirinya apakah ada melakukan penarikan uang atau tidak, dan dijawabnya tidak ada sehingga malam itu juga dirinya langsung menelepon rekannya yang bekerja di bank BRI Cabang Curup guna melaporkan permasalahan itu.
Baca juga: Nasabah BRI diduga korban "skimming" dijanjikan pengembalian uang utuh
Kasusnya berkurangnya saldo tabungan di BRI tersebut, katanya, bukan hanya dialami dirinya melainkan juga teman-temannya anggota kepolisian di daerah itu dan sudah melapor ke bank yang dimaksud.
Pimpinan Cabang bank BRI Curup David A Saxono saat ditemui membenarkan adanya laporan nasabah BRI yang mengaku kehilangan saldo tabungannya, di mana hingga saat ini sudah ada 14 orang nasabah yang membuat laporan kepada pihaknya.
"Sesuai dengan laporan nasabah untuk beberapa hari ini mengeluhkan bahwa ada transaksi pendebetan rekening yang tanpa sepengetahuan nasabah, sampai siang ini di BRI Cabang Curup kami mendapatkan laporan resmi sudah ada 14 nasabah, dengan jumlah kerugian sekitar Rp40 juta," katanya.
Pihaknya, katanya, sejak Minggu malam sudah melakukan komunikasi dengan petugas tenaga IT BRI pusat guna menanyakan perihal itu, apakah karena akibat adanya pengembangan sistem atau permasalahan lainnya.
"Sampai tadi pagi, kami teliti secara internal ternyata dari 14 nasabah ini kebanyakan kartu ATM nya jenis kartu magnetik strip, bukan yang berchip. Makanya indikasi awal kami kemungkinan ini kasus skimming card," ujarnya.
Baca juga: Pelaku skimming ATM BRI Kediri dibekuk
Pihaknya sendiri sejak 2019 lalu, kata David, sudah menyosialisasikan setiap nasabah BRI di daerah itu agar segera mengganti kartu ATM nya sehingga bisa terhindar kasus "skimming card" atau pembobolan kartu.
Dia menjelaskan bahwa ke depannya BRI Cabang Curup akan mengedukasi masyarakat daerah itu agar segera mengganti kartu ATM nya yang memiliki chip.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BRI pusat, jika ini kasusnya skimming card, dan nasabah sudah komplain kepada kami sehingga akan di input ke sistem. Jika ini benar-benar skimming card, itu dananya akan diganti dan terjadi bukan kesalahan nasabah," kata David.
Baca juga: Penjelasan BRI soal saldo rekening berkurang misterius di Ngadiluwih
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020