• Beranda
  • Berita
  • Firma konsultan Olimpiade Tokyo bayar 370.000 dolar ke putra Diack

Firma konsultan Olimpiade Tokyo bayar 370.000 dolar ke putra Diack

21 September 2020 17:14 WIB
Firma konsultan Olimpiade Tokyo bayar 370.000 dolar ke putra Diack
Ilustrasi - Kapal menarik cincin Olimpiade raksasa, yang sementara dipindahkan untuk pemeliharaan, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19), di area tepi laut di Odaiba Marine Park, Tokyo, Jepang, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/nz/cfo.
Perusahaan konsultan untuk panitia penawaran Olimpiade Tokyo membayar sekitar 370.000 dolar AS kepada putra Lamine Diack, yang pernah menjadi salah satu pejabat olahraga paling berpengaruh di dunia, pada waktu Jepang terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, lapor Kyodo News, Senin.

Laporan tersebut, seperti disiarkan Reuters, muncul di tengah investigasi Prancis terhadap mantan kepala komite penawaran Tokyo, Tsunekazu Takeda, karena menyetujui pembayaran sekitar 2 juta dolar AS kepada Black Tidings, sebuah perusahaan konsultan yang sekarang sudah tidak beroperasi di Singapura.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa temuan itu, berdasarkan tinjauan dokumen keuangan serta pelaporan dari Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional dan beberapa organisasi media termasuk Kyodo, dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan 2 juta dolar tersebut.

Baca juga: Pengadilan korupsi mantan kepala atletik Diack dimulai di Paris
Baca juga: Korupsi di badan atletik dunia, Diack terancam hukuman 10 tahun


Black Tidings melakukan transfer berkali kali kepada putra Diack, Papa Massata Diack, termasuk beberapa dibayarkan ke rekening pribadi dan transfer lainnya ke perusahaan dia, kata laporan tersebut. Jumlah totalnya sekitar 370.000 dolar, katanya.

Papa Massata Diack mengatakan kepada Kyodo bahwa pembayaran tersebut tidak terkait dengan Olimpiade Tokyo. Ia menolak memberi komentar lebih lanjut dalam surat elektronik kepada Reuters.

Jaksa Prancis telah menyelidiki apakah Black Tidings membayar Diack muda untuk mempengaruhi ayahnya, yang adalah anggota Komite Olimpiade Internasional dan diyakini mengendalikan suara dari anggota asal Afrika.

Takeda mengundurkan diri tahun lalu akibat skandal tersebut, mengakui pembayaran tersebut namun menyangkal telah melakukan kesalahan.

Laporan Kyodo mengatakan, ia membantah mengetahui adanya transfer uang dari Black Tidings.

"Pada saat itu, saya tidak tahu apapun yang terjadi setelahnya (melakukan pembayaran kepada firma konsultan)," katanya.

Reuters tidak bisa segera menghubungi Takeda untuk dimintai komentar.

Diack senior, mantan kepala induk organisasi atletik dunia, dihukum di Prancis pada Rabu karena korupsi terkait skandal doping Rusia.

Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah ditunda karena pandemi virus corona, dengan pemerintah merencanakan untuk menggelarnya tahun depan.

Baca juga: Jepang berikrar Olimpiade 2020 digelar apa pun risikonya
Baca juga: PM Jepang mundur, panpel pastikan persiapan Olimpiade terus berjalan
Baca juga: Tokyo optimistis Olimpiade sesuai jadwal berkat membaiknya situasi

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020