"Seharusnya tahun 2020 ini PAD Gianyar di atas 1 triliun. Namun, dengan adanya pandemi ini, target PAD mengalami penyesuaian. Yang penting, saat ini kita fokuskan pada keselamatan masyarakat, pemulihan ekonomi, dan jaring pengaman sosial bagi masyarakat Gianyar," kata Bupati Mahayastra, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Senin.
Tepat 20 September 2018, kepemimpinan pasangan AMAN (Agus Mahayastra-Agung Mayun) menggelar acara penyampaian capaian visi misi, dan kini menyampaikan capaian-capaiannya.
Bupati memaparkan capaian dua tahun kepemimpinannya dan Agung Mayun. Diawali dengan penyampaian visi yang diambil dalam mewujudkan janji politik, yakni Terwujudnya Masyarakat Gianyar Yang Bahagia, Sejahtera, Aman dan Damai, Mandiri, Berintegritas Berlandaskan Tri Hita Karana Melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
Dalam mewujudkan itu, pasangan Made Mahayastra dan Agung Mayun menetapkan enam misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Gianyar tahun 2018-2020.
Misi pertama, membangun pertanian yang produktif, efisien dan mandiri. Dalam dua tahun, ini diwujudkan dengan ditetapkannya Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang merupakan suatu pondasi untuk menjaga lahan pertanian di Kabupaten Gianyar. Dengan ditetapkannya Perda ini nantinya lahan pertanian yang termasuk dalam LP2B akan mendapatkan subsidi dari pemerintah, berupa pupuk, bibit dan lainnya untuk mendukung pertanian.
"Dalam dua tahun ini Kabupaten Gianyar telah menyatakan diri Berdaulat Pangan, ini berdasarkan data bahwa Kabupaten Gianyar mampu surplus 40.000 Ton beras dalam setahun dan mampu 2,6 kali atau 3 kali dalam setahun untuk bercocok tanam dengan luas tanam di atas 80 persen," jelas dia.
Selain itu, juga telah dicanangkan PUSPA AMAN (Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri dan Nyaman) yang memiliki prinsip Integrasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang didukung pemangku kepentingan lintas sektor untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Bupati melanjutkan misi Kedua, membangun pariwisata yang inklusif dan berbasis budaya. Diwujudkan dengan membangun pondasi pariwisata, infrastuktur yang baik sehingga dapat mewujudkan desa-desa wisata, yang saat ini telah dikukuhkan 24 desa sebagai Desa Wisata. Ini bertujuan mensejahterakan masyarakat desa, memajukan usaha kecil dan mikro, menjaga tradisi dan kearifan lokal desa tersebut dan tentunya untuk menggerakkan sektor perekonomian masyarakat di desa.
Selain itu, diterapkan kebijakan peningkatan kualitas manajemen obyek wisata di Kabupaten Gianyar yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar dengan mengadopsi teknologi informasi. Penerapan sistem baru ini diterapkan di obyek wisata Tirta Empul sehingga kini Tirta Empul sebagai salah satu sumber pendapatan tertinggi dari retribusi pariwisata.
Misi Ketiga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas berwawasan lingkungan. Diwujudkan dengan mendirikan pasar umum Sukawati dengan dana 200 miliar lebih, Pasar Umum Gianyar dengan dana 250 miliar. Pembangunan pasar bertujuan menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Gianyar, dan agar tidak kalah saing dengan pasar modern.
"Selain pembangunan pasar, Kabupaten Gianyar juga telah meresmikan pembangunan Air Minum Dalam Kemasan yang terbesar di Bali. Ini diharapkan menjadi sumber mata pencarian baru untuk meningkatkan ekonomi di Kabupaten Gianyar yang selama ini hanya tertumpu di sektor pariwisata. PAD dari Air Minum Dalam Kemasan tersebut nantinya akan dimanfaatkan salah satunya sebagai sumber pemberian bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu di Kabupaten Gianyar," ungkap dia dengan semangat.
Selain itu, Kabupaten Gianyar berhasil menjadi tuan rumah piala dunia U-20 tahun 2021, ini akan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Kabupaten Gianyar tahun 2021 dan ini telah diwujudkan juga dengan renovasi Stadion Dipta dengan nilai 200 Miliar lebih dari dana APBN pada tahun 2020.
Misi Keempat, mengembangkan SDM yang berintegritas dan berdaya saing tinggi. Ini diwujudkan dengan membangun sekolah Paud, TK, SD, dan SMP Hindu. Pembangunan gedung-gedung sekolah yang memiliki standar internasional sehingga anak-anak nyaman dan aman belajar di sekolah. Juga dilakukan pelatihan dan peningkatan kemampuan kerja, baik melalui penguatan PKK oleh tim penggerak PKK maupun pelatihan keterampilan lainnya oleh OPD terkait.
Misi Kelima, mewujudkan penguatan desa adat yang bertumpu pada nilai-nilai adat, budaya dan Agama Hindu. Desa Adat sebagai garda penjaga kebudayaan Bali turut menjadi perhatian utama Pembangunan Kabupaten Gianyar yang dikembangkan dan dikuatkan. Penguatan dilakukan dengan revitalisasi wantilan pura ataupun balai banjar, pembangunan kantor Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar, bantuan kepada sekaa gong, jaminan kesehatan untuk para seniman, sulinggih, bantuan upacara ngaben, bantuan-bantuan pelaksanaan “karya“ dan yang menjadi terobosan terbaru adalah pemeliharaan benda-benda sakral “Ngodakin Tapakan Ida Betara”.
Misi Keenam, meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik. Ini diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur seperti taman kota yang dipercantik, lapangan Astina Gianyar yang dibuat dengan fasilitas pendukung yang baik untuk memberikan ruang publik, pembangunan rumah sakit baru di Payangan dan revitalisasi rumah sakit Sanjiwani Gianyar dengan anggaran 300 Miliar.
"Pembangunan Puspem Payangan yang diharapkan bisa menjadi contoh kecamatan lain dalam memberikan kemudahan pelayanan terhadap masyarakat, pembangunan dan penataan jalan, modernisasi layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi sesuai dengan sistem pemerintahan berbasis elektronik dan lain-lainnya," kata I Made Mahayastra.
"Dua tahun kepemimpinan kami, berbagai penghargaan diraih diantaranya: Bupati Gianyar Raih Top Pembina BUMD 2020, disusul PAM-TS Gianyar Raih Top BUMD Award; Bupati Mahayastra Terima Penghargaan Dari BPS, Respon rate SP Online Tertinggi di Bali; Gianyar Raih IPKM Tertinggi Kab/Kota se-Indonesia; Gianyar Raih Penghargaan Pengelola Dana Desa 2019; Penghargaan Swasti Saba Wistara Kabupaten/Kota Sehat; Opini WTP 6 kali berturut-turut; Penghargaan Kategori Lembaga Pada Anugerah Kebudayaan tahun 2019; 10 Besar Penyelenggaraan Pemerintahan Terbaik se-Indonesia; serta ditetapkannya Gianyar sebagai kota kerajinan dunia," katanya dengan senyum bangga.
Pada kesempatan tersebut Bupati Mahayastra menyerahkan dana bantuan bencana kepada 31 orang penerima dengan total nilai Rp331,1 juta . Juga diserahkan penghargaan bagi tujuh hotel yang telah membantu Pemkab Gianyar dalam karantina PMI. Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan aplikasi layanan digital kesehatan RSU Payangan.
"Untuk RSUD Sanjiwani, saya beri ultimatum tahun depan harus sudah menerapkan konsep layanan digital," kata Bupati Mahayastra.
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020