Meski banjir mulai surut, sebanyak 23 warga masih bertahan di Rusunawa Pengadegan.
"Hingga Subuh air sudah berangsur surut, sebagian warga yang mengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing, yang tersisa sekarang ada 16 kepala keluarga terdiri dari 23 jiwa yang masih bertahan di Rusunawa Pengadegan," ujar Camat Pancoran Rizki Adhari Jusal.
Sebanyak 505 jiwa warga Kelurahan Pengadegan sempat mengungsi di empat lokasi menyusul meluapnya Kali Ciliwung akibat meningkatnya debit muka air di Bendung Katulampa yang berstatus Siaga I Banjir.
Kenaikan muka air Ciliwung di Bendung Katulampa hingga Siaga I Banjir terjadi Senin (21/9) malam sekitar pukul 18.30 WIB.
Imbas kenaikan muka air Ciliwung tersebut mulai dirasakan warga hilir Jakarta pada Selasa dini hari. Air berangsur naik dengan ketinggian mencapai 50 cm.
Baca juga: Personel evakuasi damkar disiagakan untuk bantu warga terdampak banjir
Baca juga: Luapan Ciliwung mulai merendam rumah penduduk Kebon Pala Pihak Kecamatan Pancoran telah mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sejak Senin malam, dengan membuka GOR serta Rusunawa Pengadegan sebagai tempat penampungan warga.
Hingga Selasa pukul 00.01 WIB, tercatat ada 505 jiwa warga yang mengungsi sementara, dengan rincian di GOR Pengadegan sebanyak 253 jiwa, Rusunawa Pengadegan 85 jiwa, SD Pengadegan 19 jiwa dan Madrasah Pengadegan 175 jiwa.
Rizki mengatakan seiring menyusutnya gebangan, warga mulai meninggalkan pengungsian di GOR, SD dan Madrasah.
"SD dan madrasah sudah kosong, di GOR Pengadegan berangsur pulang," kata Rizki.
Selain di Kelurahan Pengadegan, genangan akibat luapan Kali Ciliwung juga terjadi di Kelurahan Rawajati (Kecamatan Kalibata) Kelurahan Pejaten Timur (Kecamatan Pasar Minggu) dan Kelurahan Kebon Baru (Kecamatan Tebet).
Baca juga: 505 warga Pengadegan sempat mengungsi untuk antisipasi luapan Ciliwung
Baca juga: 30 jalan umum di Jakarta Barat terendam banjir Ketinggian air tiap-tiap wilayah berbeda, maksimal 50 cm hingga 20 cm. Air mulai naik Subuh pukul 04.00 WIB dan berangsur surut pukul 07.00 WIB.
Camat Tebet, Dyan Air Langga menyebutkan genangan tidak menyebabkan warga mengungsi, karena hanya limpasan sesaat dan sudah berangsur surut.
"Warga memilih bertahan di lantai dua rumahnya, saat ini air berangsur surut," kata Dyan.
Hal senada juga disampaikan Lurah Pejaten Timur, HM Rasyid Darwis. Air luapan Kali Ciliwung di wilayahnya sudah berangsur surut mulai pukul 06.00 WIB.
Baca juga: 22 RT di Jakarta Barat terendam banjir
Baca juga: Waspadai hujan disertai petir di Jaksel dan Jaktim
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020