• Beranda
  • Berita
  • KKP: Budi daya ikan sistem Minapadi bisa jadi lokasi wisata menarik

KKP: Budi daya ikan sistem Minapadi bisa jadi lokasi wisata menarik

22 September 2020 19:17 WIB
KKP: Budi daya ikan sistem Minapadi bisa jadi lokasi wisata menarik
Ilustrasi - Contoh penerapan sistem minapadi. ANTARA/HO-KKP

Inovasi yang dikembangkan dengan menggabungkan budi daya ikan maupun udang dengan tanaman seperti timun dan cabai dapat menjadi model yang tepat untuk meningkatkan pendapatan petani

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong prospek lahan budi daya ikan yang menerapkan sistem minapadi untuk dioptimalkan pengembangannya menjadi lokasi pariwisata, sambil melakukan edukasi sektor perikanan.

"Optimalisasi lahan melalui integrasi dengan budi daya ikan telah mengalami evolusi di masyarakat," kata Dirjen Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Slamet, setelah berhasil dengan menggabungkan budi daya ikan dengan kegiatan menanam padi atau yang lebih dikenal dengan minapadi, masyarakat juga mulai menerapkan teknologi budi daya mina tanaman, yaitu menggabungkan budi daya ikan dengan menanam produk hortikultura.

Baca juga: Pandemi, KKP dorong sistem minapadi jaga pasokan ikan air tawar

Hal tersebut, lanjutnya, seperti yang dilakukan oleh Kelompok Tani Kampung Minapadi Samberembe, di Dusun Samberembe, Desa Candibinangun, Pakem, Yogyakarta, yang berhasil menggabungkan kegiatan budi daya ikan dengan menanam produk cabai dan timun.

Ia mengapresiasi  masyarakat Desa Samberembe yang berhasil mengembangkan potensi lahan, yang ada melalui penggabungan sektor perikanan, pertanian, bahkan sektor pariwisata dan edukasi.

"Kegiatan ekonomi padat karya yang melibatkan banyak masyarakat menjadi sangat penting dalam masa pemulihan ekonomi nasional ke depan. Inovasi yang dikembangkan dengan menggabungkan budi daya ikan maupun udang dengan tanaman seperti timun dan cabai dapat menjadi model yang tepat untuk meningkatkan pendapatan petani," papar Slamet.

Baca juga: Di desa ini sistem minapadi terbukti tingkatkan panen hingga 11,1 ton

Slamet menilai bahwa keunggulan budi daya ikan sistem minapadi seperti minim penggunaan pupuk, pestisida, maupun fungisida. Hal ini dirasakan manfaatnya oleh pembudidaya mina tanaman, sehingga biaya operasional dapat ditekan dan secara otomatis meningkatkan margin keuntungan yang didapat oleh kelompok pembudidaya.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Kampung Minapadi Samberembe, Satriyanta, mengatakan bahwa prospek ke depan untuk generasi muda terjun ke perikanan dan pertanian sangat terbuka lebar dengan rencana pengembangan Desa Samberembe menjadi desa wisata teknologi pertanian.

"Dengan dijadikannya Samberembe sebagai desa wisata, turut mendongkrak perekonomian masyarakat di sekitar yang banyak mendirikan tempat usaha seperti rumah makan, tempat cinderamata dan oleh-oleh hasil perikanan, homestay, hingga pengusaha paket wisata," ucap Satriyanta.

Ia berpendapat bahwa dengan melihat potensi ekonomi tersebut diharapkan ke depannya bakal menumbuhkan minat generasi muda untuk dapat menjadikan Desa Samberembe terus maju dan berkembang pada masa yang akan datang.

Baca juga: KKP ungkap tiga manfaat budidaya minapadi bagi petani

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020