Bank BJB bersinergi dengan Bank Mantap untuk kerja sama penyaluran kredit term loan facility senilai Rp500 miliar dengan jangka waktu 18 bulan guna mendorong kinerja perekonomian.pada gilirannya juga akan mendorong pergerakan ekonomi secara lebih luas
Perjanjian kredit ini ditandatangani oleh Pemimpin Divisi International Banking Bank BJB Chairany Rahmatiah dan Chief Finance Officer (CFO) Bank Mantap Fajar Ari Setiawan.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan penyaluran pembiayaan ini merupakan bentuk langkah proaktif bank BJB untuk menjalin sinergi dan kolaborasi.
"Fasilitas kredit ini akan mendorong Bank Mantap dalam melakukan ekspansi usaha yang pada gilirannya juga akan mendorong pergerakan ekonomi secara lebih luas," katanya.
Baca juga: Bank BJB siap gunakan dana Rp2,5 triliun untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: Bank Mantap optimalkan digitalisasi layanan pensiunan di normal baru
Kerja sama pembiayaan antar institusi ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh Bank BJB, dengan penyaluran sebelumnya dilakukan untuk penguatan lembaga usaha di berbagai sektor produktif.
"Bank BJB juga akan terus berperan aktif di industri perbankan dengan membuka peluang kerjasama pemberian Term Loan Facility bagi perbankan lainnya," katanya.
Sementara itu, CFO Bank Mantap Fajar Ari Setiawan menambahkan modal dari term loan facility ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis terutama penyaluran kredit di sektor UMKM dan pensiunan ASN dan TNI/Polri.
Saat ini, penyaluran kredit Bank Mantap pada akhir Agustus 2020 mencapai Rp23,7 triliun atau tumbuh 26,8 persen secara tahunan (yoy).
Untuk itu, ia mengharapkan kerja sama ini mampu menumbuhkan kembali gairah ekonomi sehingga berdampak optimal, serta dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
"Diharapkan dengan kerja sama term loan facility dengan pihak Bank BJB, rasio LFR dapat ditekan dengan proyeksi akhir tahun 2020 di angka 90 persen," katanya.
Selain melalui term loan facility, selama ini kedua bank sudah menjalin kerja sama yang cukup baik di bidang treasury melalui produk money market, fixed income dan lain-lain.
Kerja sama tersebut diyakini tidak hanya memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, namun juga berperan dalam mendorong laju perekonomian nasional yang menurun akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: OJK ungkap penyaluran kredit tetap tumbuh meski dihantam COVID-19
Baca juga: SMF: Penyaluran dana ke Indonesia Timur, hanya 0,67 persen
Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020