"Sakitnya sudah dari dua tahun kanker paru-paru, kanker stadium empat ketahuannya," ungkap adik kandung Ade Yasin, Zaenul Mutaqin di rumah duka, Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Ia menyebutkan, penyakit yang diderita almarhum sempat mengalami kesembuhan 95 persen setelah dua tahun berobat ke rumah sakit spesialis penanganan kanker di Guangzhou, China.
Baca juga: Empat kantor pemerintahan di Bogor jadi klaster penularan COVID-19
Namun, jadwal berobat pada Februari 2020 untuk menuntaskan penyakit kanker paru-paru kakak iparnya itu terhambat wabah COVID-19 di negeri tirai bambu tersebut.
"Seharusnya Februari almarhum ke sana (China), dan sudah enam kali berobat ke sana. Karena di sana lockdown karena COVID-19 jadi tidak ke sana," kata Zaenul.
Almarhum kemudian melanjutkan pengobatan di Rumah Sakit Siloam Jakarta selama tujuh bulan, tapi kondisinya tak kunjung membaik.
Yanwar Permadi meninggal dunia pada Kamis (24/9) pukul 01.40 WIB di usianya yang ke-53 setelah mengalami koma beberapa saat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor.
Zaenul mengatakan, almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pondok Rajeg pada Kamis pagi, setelah disemayamkan di rumah duka, Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Ade Yasin keluarkan tujuh instruksi saat curah hujan ekstrem di Bogor
Baca juga: Bupati Bogor minta para kontak erat Rektor IPB isolasi mandiri
Baca juga: Bupati Bogor batasi operasional pusat keramaian sampai pukul 19.00
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020