• Beranda
  • Berita
  • Luhut undang pakar dari AS berbagi pengalaman restorasi terumbu karang

Luhut undang pakar dari AS berbagi pengalaman restorasi terumbu karang

24 September 2020 17:01 WIB
Luhut undang pakar dari AS berbagi pengalaman restorasi terumbu karang
Tangkapan layar - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers bersama mengenai Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE), Kamis (24/9/2020). ANTARA/Tangkapan layar Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia/pri.

dengan perawatan terumbu karang, Indonesia dapat menghasilkan 16 juta ton ikan per tahun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengundang pakar dari National Ocean and Atmospheric Agency (NOAA) Amerika Serikat untuk berbagi pengalaman mengenai restorasi terumbu karang.

"Harapan saya, kita dapat menduplikasi kegiatan serupa untuk program restorasi terumbu karang di Indonesia dari berbagai pengalaman dalam kegiatan restorasi terumbu karang para ahli," katanya dalam pertemuan virtual bertajuk Restorasi Ekosistem Terumbu Karang-Indonesia Coral Reef Garden (ICRG), Kamis.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Luhut mengatakan tujuan pertemuan itu yakni untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana merehabilitasi terumbu karang secara cepat dan tepat sehingga ekosistem itu bisa pulih kembali.

Pertemuan virtual itu dihadiri oleh Chargé d’Affaires US Embassy di Jakarta Heather Variavap, Direktur NOAA Coral Restoration Jenefer Koss, perwakilan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, perwakilan dari perguruan tinggi, perwakilan dari mitra pembangunan, serta praktisi restorasi ekosistem terumbu karang.

Berada di jantung segitiga terumbu karang Coral Triangle Region, Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati laut dunia termasuk 569 jenis terumbu karang. Namun, lebih dari 36 persen mengalami kerusakan.

""LIPI menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 18 persen dari total terumbu karang di dunia, tapi sayangnya lebih dari 36 persen terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan," katanya.

Kerusakan itu, lanjut Luhut, disebabkan karena beberapa hal yakni pencemaran laut, aktivitas perikanan yang tidak bersahabat atau pemanasan global yang mengakibatkan coral bleaching.

Lebih jauh, rusaknya terumbu karang tidak selalu disebabkan oleh aktivitas manusia. Namun, perlu pengelolaan sumber daya alam secara lestari yang melibatkan seluruh pihak, baik pemerintah maupun nonpemerintah.

"Apalagi dengan perawatan terumbu karang, Indonesia dapat menghasilkan 16 juta ton ikan per tahun mengingat terumbu karang merupakan tempat tinggal bagi ikan dan biota laut lainnya," sebutnya.

Luhut menjelaskan restorasi terumbu karang selain untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem laut, juga jadi salah satu solusi untuk membantu perekonomian masyarakat yang terimbas pandemi COVID-19.

Ia pun menuturkan pemerintah telah menyusun program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya restorasi terumbu karang yang dipusatkan di Nusa Dua dan beberapa daerah kawasan lainnya seperti Sanur, Serangan, Pantai Pandawa dan Buleleng, Bali.

"Kegiatan ini akan melibatkan sampai 11.000 orang dengan restorasi terumbu karang seluas 50 hektar dan membutuhkan biaya sekitar Rp115 miliar," tuturnya.

Menurut Luhut, kegiatan itu merupakan restorasi terbesar yang pernah ada di Tanah Air. Pemerintah berharap kegiatan padat karya restorasi ini dapat mengatasi kerusakan terumbu karang sekaligus memperbaiki wisata bahari di Bali yang menurun akibat COVID-19.

"Saya mengingatkan kembali agar dana PEN dapat disalurkan secara non tunai/cashless, transparan, accountable dan sesuai dengan protocol COVID-19," katanya.

Dengan kondisi kerusakan terumbu karang yang telah terjadi di Indonesia, Luhut meminta agar semua metode atau cara restorasi terumbu karang yang ada, harus diterapkan dan dicoba di perairan Nusa Dua-Bali sehingga Nusa Dua menjadi pusat restorasi terumbu karang di Indonesia.

"Secara khusus, saya mengundang pemerintah Amerika dan NOAA untuk bekerja sama mewujudkan ICRG Nusa Dua, menjadi pusat restorasi terumbu karang dunia," ujarnya.

ICRG merupakan inisiatif pemerintah untuk menjaga dan memperbaiki ekosistem laut. ICRG berperan sebagai pusat restorasi ekosistem terumbu karang. Sejak 2018, ada pertemuan rutin setahun dua kali untuk pakar restorasi terumbu karang saling berbagi pengalaman dan mendiskusikan metode restorasi terumbu karang.

Baca juga: Menko Luhut dorong peran generasi muda dalam restorasi terumbu karang
Baca juga: Kelola terumbu karang, KKP himpun data di wilayah Kalimantan
Baca juga: Jadi wisata bahari, KKP ingin pemda buat taman terumbu karang

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020