Seperti yang diutarakan pasangan Ikfina Fahmawati dan Muhammad Al Barra, saat pengambilan nomor urut, Kamis mengatakan dengan mendapatkan nomor urut satu semoga menjadi petunjuk dan semangat untuk bersatu menuju Mojokerto satu.
"Untuk masyarakat Mojokerto yang bersatu. Target kemenangan perolehan suara nanti tim pemenangan yang menjawab," kata Ikfina usai pengambilan nomor urut pasangan calon di Hotel Grand Whiz, Trawas, Mojokerto.
Ikfina mengatakan, untuk strategi kampanye dalam masa pandemik COVID-19 akan selalu menaati peraturan protokol kesehatan.
Baca juga: Petahana Mojokerto daftar ke KPU naik sepeda
Baca juga: KPU Mojokerto terima dua pendaftaran bakal calon bupati
"Kami pasti melaksanakan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai pakta integritas yang sudah kami tanda tangani. Insya Allah kami sudah memahami itu, jadi kami akan melakukan itu untuk masyarakat Mojokerto yang sehat. Supaya nanti tahapan ini bisa berjalan lancar dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam situasi pandemik ini tidak terjadi penularan," ucap dia.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Yoko Priyono dan Choirun Nisa yang mengatakan, dirinya dan pasangannya mendapat nomor urut 2 punya makna simbol seperti jaman Romawi era Yulius Kaisar.
"Vini, vidi, vici saya datang, saya melihat, saya menaklukkan dan menang itu sesuai dengan simbol awal yang kami tulis untuk Mojokerto hijrah, Mojokerto perubahan, pas dan komplit. Nomor dua ini ya sesuai, saya sebagai pendatang baru dan sebagai penakluk," tukas-nya.
Mantan Kepala Dinas Koperasi ini menjelaskan visi misinya untuk menarik simpati dan meraup suara masyarakat "telatah Majapahit".
"Saya datang untuk membawa perubahan, dimana kondisi masyarakat Mojokerto ini banyak yang pengangguran dan tidak ada pengangkatan CPNS sama sekali, makanya saya datang dengan prinsip ke depan kami dengan cara memberikan sebuah kepastian hukum investasi, kedua di sektor UMKM biar anak muda menjadi manajer bagi dirinya sendiri melalui satu desa Rp50 juta untuk generasi muda UMKM," tutur dia.
Pihaknya ingin meletakkan pondasi pendataan itu melalui desa, karena nanti ada istilah monografi desa.
"Supaya permasalahan pengentasan kemiskinan, pemberian bantuan BLT tepat sasaran maka kepala desa, kepala dusun nanti dibantu RT itu tujuannya. Sehingga, tidak ada lagi orang yang berhak tidak menerima, orang yang tidak berhak malah menerima. Untuk sektor pariwisata cukup lengkap dari sejarah peninggalan Majapahit, kedua punya wisata alam cukup bagus di Pacet dan Trawas nanti kami akan cetak harus melebihi kota Batu dan minimal harus sama dengan Yogyakarta," ujar-nya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut untuk peserta pemilihan Bupati Mojokerto 2020 di Hotel Grand Whiz, Kecamatan Trawas.
Pengundian nomor urut itu diikuti masing-masing pasangan calon Ikfina-Barra, Pungkasiadi-Titik kemudian Yoko-Nisa.
Baca juga: Di Jatim juga kental politik kekerabatan pada pilkada
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020