Aku Pintar kembangkan aplikasi untuk KBM daring

24 September 2020 20:23 WIB
Aku Pintar kembangkan aplikasi untuk KBM daring
Co-Founder dan CEO Aku Pintar Lutvianto Pebri Handoko memperlihatkan dashboard aplikasi berbasis web Aku Pintar Sekolah pada Selasa 22 September 2020. ANTARA/HO-Humas Aku Pintar

aplikasi ini dapat digunakan secara gratis

Perusahaan teknologi informasi PT Aku Pintar Indonesia berupaya mengembangkan aplikasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) daring dengan menghadirkan sebuah aplikasi berbasis web khusus bagi pihak sekolah yakni Aku Pintar Sekolah (APSekolah).

"APSekolah ini dapat mendigitalisasi proses laporan kegiatan KBM. Sama dengan aplikasi-aplikasi pendidikan yang dikembangkan oleh PT Aku Pintar Indonesia sebelumnya, aplikasi ini dapat digunakan secara gratis," kata Chief Executive Officer Aku Pintar Lutvianto Pebri Handoko pada keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Solo, Kamis.

Ia mengatakan APSekolah ini mengintegrasikan APGuru dan APSiswa dalam bentuk laporan KBM terpadu. Menurut dia, dikembangkannya aplikasi ini penting mengingat era pandemi COVID-19 mempengaruhi semua aspek kehidupan dan memaksa manusia harus segera beradaptasi dan mematuhi protokol kesehatan seperti pembatasan sosial serta pembatasan fisik.

"Begitu pun dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) diwajibkan memberlakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang memerlukan penyesuaian baik dari sisi SDM maupun fasilitas pembelajaran," katanya.

Baca juga: DPR minta pemerintah buat aplikasi khusus pendidikan jarak jauh
Baca juga: Aplikasi Aku Pintar tambahkan fitur zonasi sekolah


Ia mengatakan dalam KBM guru juga dituntut untuk memberikan laporan sebagai bukti bahwa KBM telah dilaksanakan.

"Hal ini dilakukan agar pihak sekolah dapat mengawasi setiap KBM sehingga sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Namun dalam praktiknya, pelaporan KBM yang dilakukan oleh guru saat ini masih secara manual. Setiap guru perlu merekap KBM mereka seusai sesi pertemuan dan mengirimkannya ke pihak sekolah secara manual juga," katanya.

Ia mengatakan hal tersebut cukup memakan waktu karena guru sudah disibukkan oleh proses KBM itu sendiri baik mengajar maupun mempersiapkan materi bahan ajar.

"Oleh karena itu, kami menyadari perlunya digitalisasi unsur di dalam KBM terutama proses pelaporan kepada pihak sekolah serta penjadwalan. Manfaat APSekolah sendiri dapat dirasakan mulai dari kepala sekolah, guru, maupun siswa," katanya.

Baca juga: Belajar agama lewat platform daring, baca Quran hingga kajian
Baca juga: Pengguna aplikasi belajar online melonjak 100 persen lebih saat corona


Bahkan, dikatakannya, pihak sekolah dapat mengetahui rekam data KBM baik yang sudah dan akan berlangsung, sekaligus memudahkan guru dalam menjadwalkan KBM serta memudahkan siswa juga dalam melihat jadwal.

"Melalui APSekolah, baik guru maupun pihak sekolah dapat bersama-sama memantau serta mengevaluasi proses KBM yang telah dan sedang berjalan serta menyiapkan rencana pembelajaran yang lebih terarah. Digitalisasi ini juga membuat segala proses KBM dapat dipantau secara real-time sehingga mudah menyesuaikan dengan kondisi terkini," katanya.

Baca juga: Kemendikbud luncurkan aplikasi belajar Paket c daring
Baca juga: Aku Pintar Indonesia tingkatkan kapasitas pengajar

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020