Dengan prinsip moderasi beragama, kalangan muda akan cenderung toleran dan tidak mudah terjebak dalam ekstremisme beragama
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak kalangan muda untuk menyebarkan moderasi beragama karena sangat penting untuk dikembangkan di tengah masyarakat Indonesia yang beragam suku, bangsa, dan agama.
"Dengan prinsip moderasi beragama, kalangan muda akan cenderung toleran dan tidak mudah terjebak dalam ekstremisme beragama," kata Ahmad Basarah dalam keterangannya di Jakarta.
Hal itu dikatakannya dalam ceramah virtual berjudul "Upaya dan Kerja Nyata Dalam Membumikan Nilai-Nilai Pancasila di Tengah Masyarakat", di hadapan 2000 mahasiswa tingkat akhir UIN Alauddin Makassar yang segera melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kamis.
Dia mengapresiasi dan mendukung penuh kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sambil menyebarkan moderasi beragama ke tengah masyarakat.
Basarah menjelaskan KKN adalah bagian dari menjalankan amanat UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, ada dua cara melaksanakan KKN di tengah wabah COVID-19 sesuai keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3394 Tahun 2020.
Baca juga: Ahmad Basarah: Program calon kepala daerah harus berpedoman Pancasila
Baca juga: Ahmad Basarah: Waspadai penyebar propaganda pengganti Pancasila
"Kedua cara itu adalah KKN dari rumah dan KKN dengan terjun ke tengah masyarakat. KKN dari rumah dilakukan dengan cara menguatkan kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19 sambil menyebarkan moderasi beragama lewat media sosial," ujarnya.
Atas kebijakan itu, Basarah memberi apresiasi kepada Dirjen Pendis Kementerian Agama yang mengarahkan para mahasiswa perguruan tinggi Islam di seluruh Indonesia untuk menyebarkan moderasi beragama.
Menurut dia di tengah kecenderungan pihak-pihak tertentu yang gemar melakukan takfir kepada sesama Muslim atau melakukan tindakan antitoleransi kepada Non-Muslim, gerakan menebar moderasi beragama adalah pilihan tepat.
Basarah memberikan apresiasi yang tinggi kepada UIN Alauddin Makassar memilih format kerja sosial atau terjun langsung ke tengah masyarakat, karena kerja sosial pasti mempersyaratkan gotong-royong yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Terjun langsung ke tengah masyarakat untuk turut mengatasi penyebaran COVID-19 adalah tindakan heroik yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila, yakni persatuan Indonesia. Keberanian sekaligus komitmen kuat UIN Alauddin ini harus diapresiasi sebagai sumbangsih kampus kepada masyarakat Sulawesi Selatan khususnya, dan kepada bangsa Indonesia umumnya untuk terus mempersatukan NKRI," tutur-nya.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa keberanian UIN Alauddin untuk terjun langsung ke masyarakat patut dicontoh oleh para mahasiswa lain di Indonesia. Menurut dia, melalui KKN, para mahasiswa akan merasakan langsung bagaimana mengabdi kepada masyarakat di tengah wabah COVID-19 dalam semangat Tridharma Perguruan Tinggi.
"Dengan terjun ke masyarakat, mahasiswa akan membentuk karakter mulia dalam diri mereka, jiwa gotong royong, juga sikap peduli membangun bangsa sesuai logo segi lima UIN Alauddin yang melambangkan nilai-nilai Pancasila dan Islam," ujarnya.
Basarah juga mengajak para mahasiswa menjadi intelektual yang membumi, bukan intelektual "menara gading" yang asyik dengan diri sendiri.
Dia menyebutkan tiga syarat untuk menjadi intelektual yang merakyat dan bertanggung jawab dalam pembangunan nasional, yakni menjaga Pancasila sebagai ideologi negara, menjaga keutuhan NKRI, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sesuai amanat Pasal 19 UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Baca juga: MPR ajak TNI bersatu bersama umat Islam dan nasionalis jaga Pancasila
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020