PT Pupuk Kaltim, anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2020 kategori Social Empowerment, melalui program Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas.Program itu khususnya menjadikan Kampung Aren sebagai kawasan inklusi, melalui pembangunan berbasis masyarakat yang ramah terhadap penyandang disabilitas
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengungkapkan program itu merupakan inovasi sosial perusahaan yang menitikberatkan pada aspek kohesivitas antara masyarakat dengan penyandang disabilitas, melalui pembangunan lingkungan yang produktif di berbagai sektor.
"Inisiasi ini melihat kecenderungan masyarakat yang masih memandang sebelah mata penyandang disabilitas, karena dinilai tidak mampu produktif dan mandiri. Hal itu terbantah dengan berkembangnya unit usaha Inbis Permata Bunda, yang melahirkan puluhan enterpreneur muda dari penyandang disabilitas pada 12 sektor usaha yang dijalankan," katanya.
Baca juga: Pupuk Kaltim resmikan IPAL Domestik di Kampung Aren Bontang
Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas sebagai pengembangan program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda, secara perlahan mampu memberi dampak positif dan perubahan signifikan bagi masyarakat di RT.22 Kelurahan Api-Api, Bontang Utara.
Program itu khususnya menjadikan Kampung Aren sebagai kawasan inklusi, melalui pembangunan berbasis masyarakat yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Guna memberi manfaat yang lebih luas, penyandang disabilitas didorong untuk mampu berinteraksi dan menjalankan aktivitas bersama masyarakat sekitar, dengan sejumlah pengembangan yang kini juga mulai dirasakan manfaatnya, baik dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan.
"Kohesivitas atau persaudaraan antara elemen masyarakat dengan teman-teman disabilitas di Inbis kini terbangun dengan baik, serta saling membahu untuk kemajuan bersama. Tidak lagi ada konflik seperti awal program digagas," ujar Rahmad.
Agar fokus dalam pembinaan, gagasan Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas dijabarkan melalui 10 titik emas dengan target realisasi 100 persen pada akhir 2021, sesuai roadmap dan tahapan pengembangan program, di antaranya Gate Entrance, Early Warning dan Emergency Sytem sebagai mitigasi bencana banjir, Aren Farm (Pusat Interaksi Warga), Rumah Bibit, Komposter dan Bank Sampah, Mushola Ramah Disabilitas, Main Road Spot, Pusat Wirausaha Warga, Pusat Ujicoba Sumur Resapan, Spot Foto Tematik, serta unit usaha utama Inbis Permata Bunda.
"Saat ini, sudah ada tujuh titik emas yang terealisasi dan berjalan optimal. Pengembangan terus dilaksanakan agar kawasan inklusi di Kampung Aren terealisasi 100 persen sesuai target," tambah Rahmad.
Melalui 10 titik emas, Kampung Aren disiapkan sebagai kawasan wisata inklusi, berupa wisata edukasi dengan orientasi kolektif.
Seluruh titik emas akan terintegrasi mulai pintu masuk, serta menjadi kesatuan perwujudan kolaborasi aktif antara penyandang disabilitas dengan masyarakat sekitar, sehingga menjadi gambaran utuh percontohan kawasan inklusi dengan beragam program yang dijalankan.
"Pengunjung yang datang bisa melihat tata kelola kampung atau belajar pembibitan dan hidroponik, belajar mitigasi bencana dan lainnya, hingga bisa memahami keseluruhan konsep ramah disabilitas yang ada di Kampung Aren," terang Rahmad.
Pimpinan Inbis Permata Bunda Anggi V Goenadi menyebut penghargaan AREA 2020 sebagai motivasi dan pemacu semangat dalam mewujudkan kawasan inklusi yang dijabarkan pada 10 titik emas Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas.
Melalui dukungan dan kontribusi Pupuk Kaltim secara bertahap, pihaknya terus fokus melakukan pembenahan sosial, lingkungan dan ekonomi dalam mewujudkan kemandirian warga.
Meski pandemi COVID-19 membuat beberapa program tertunda, seperti pembentukan kelompok usaha bersama (kube) dan koperasi untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat, namun tak mengurangi produktivitas pengembangan Kampung Aren semakin berdaya.
Salah satunya program rumah bibit yang awalnya ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan penghijauan lingkungan, melalui kerjasama warga untuk pembibitan benih tanam, memiliki produktivitas tinggi, hingga sebagian hasilnya diminati banyak pihak dan mampu menutupi biaya operasional harian.
"Setidaknya selama COVID-19, operasional rumah bibit tertutupi dan warga juga mendapat manfaat, karena yang terlibat program ini menerima bagi hasil," papar Anggi.
Upaya lain, sejumlah program dirasionalisasi dan diarahkan kepada aktivitas sosial dalam mengatasi dampak COVID-19, seperti tindakan preventif melalui pembagian alat pelindung diri (APD), penyediaan wastafel portable di berbagai titik kawasan, hingga posko tanggap COVID-19 untuk membantu kebutuhan harian warga sekitar yang terdampak.
Kepedulian tersebut juga tak lepas dari kontribusi Pupuk Kaltim yang terus mengedukasi warga agar proaktif mengusulkan tetangga atau warga sekitar yang terdampak COVID-19, sebagai penerima manfaat program yang diatur berdasarkan kesepakatan warga.
"Program ini mulai merambah ke kampung sebelah, sesuai kesepakatan tidak memberlakukan sekat RT tapi menyeluruh bagi warga di sekitar Kampung Aren," lanjut Anggi.
Sedangkan untuk target kampung wisata, telah dimulai penyusunan standar operasional prosedur (SOP) untuk pariwisata inklusi Kampung Aren, sekaligus persiapan training awal bagi calon tour guide dari pemuda sekitar, agar ikut berperan dan memiliki penghasilan dari pemberdayaan yang dilakukan.
"Jadi seluruh elemen masyarakat di Kampung Aren ditarget berdaya, sehingga angka pengangguran bisa kita tekan, serta kesejahteraan meningkat. Sesuai roadmap, seluruh program ini ditarget berjalan akhir 2021 mendatang," pungkas Anggi.
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan pasokan pupuk jelang musim tanam
Baca juga: Capai 4.423 ton, Pupuk Kujang jamin stok pupuk subsidi di Garut aman
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020