• Beranda
  • Berita
  • Ganjar minta ponpes jadi klaster COVID-19 di Kebumen-Banyumas ditutup

Ganjar minta ponpes jadi klaster COVID-19 di Kebumen-Banyumas ditutup

25 September 2020 17:39 WIB
Ganjar minta ponpes jadi klaster COVID-19 di Kebumen-Banyumas ditutup
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (ANTARA/ I.C.Senjaya)

Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pondok pesantren (ponpes) yang menjadi klaster COVID-19 di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas ditutup sementara serta dilakukan penanganan guna mencegah penyebarannya.

"Sudah, sekarang sudah ditangani. Sudah disemprot dan saya minta dilakukan 'tracing', sekarang sudah berjalan," kata Ganjar di Semarang, Jumat.

Baca juga: Bupati minta dua pesantren di Banyumas terapkan karantina setempat

Terkait dengan pembelajaran di dua ponpes itu, Ganjar meminta pengelola ponpes menutup sementara kegiatan belajar mengajar karena jika dilanjutkan akan membahayakan serta berpotensi memperluas penyebaran COVID-19.

"Saya minta, kalau kondisinya tidak memungkinkan seperti itu, suruh nutup dulu. Soalnya kalau seperti itu kan membahayakan," ujarnya.

Baca juga: Pegawai DLH Banyumas jalani tes usap setelah ada yang positif COVID-19

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menyebut ada klaster baru penularan COVID-19 yakni pondok ponpes di Kebumen dan Banyumas.

"Banyak klaster yang muncul di Jateng, salah satu klaster yang perlu diwaspadai adalah klaster di ponpes. Kami baru menemukan ada klaster ponpes itu di Purwokerto Banyumas dan Kebumen," katanya.

Baca juga: Ganjar turun langsung mengedukasi pemilik warung saat pandemi COVID

Kendati demikian, Yulianto belum memastikan berapa jumlah kasus positif dari klaster baru COVID-19 itu.

"Sampai saat ini kami masih mengebut melakukan 'tracing' dan tindakan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Ganjar minta Satpol PP perketat penegakan hukum protokol kesehatan

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020