Sampai sekarang, proses isolasi berjalan dengan baik
Sebanyak 14 warga Kota Yogyakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 tetapi tidak bergejala apapun, menempati Selter Tegalrejo untuk menjalani isolasi sehingga tidak menularkan virus kepada orang lain.
“Sampai sekarang, proses isolasi berjalan dengan baik. Tidak ada keluhan atau kendala dalam operasional selter dan pemenuhan logistik untuk penghuni sampai saat ini,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.
Dari 14 warga yang kini menempati selter, satu di antaranya adalah warga berkebutuhan khusus tetapi tetap bisa menjalani proses isolasi secara mandiri.
Baca juga: Rusunawa Bener Yogyakarta segera dijadikan selter pasien COVID-19
“Paling cepat, pada 3 Oktober akan ada pasien yang diperbolehkan pulang dari selter karena proses isolasinya dinyatakan selesai,” kata Heroe.
Setiap pasien tanpa gejala menjalani isolasi selama 10 hari dan jika tidak menunjukkan gejala apapun maka dinyatakan selesai isolasi, tetapi jika menunjukkan gejala sakit maka masa isolasi diperpanjang hingga empat hari.
Sebelumnya, jumlah pasien tanpa gejala yang akan menempati selter lebih banyak, tetapi tujuh pasien lainnya memilih melakukan isolasi mandiri di rumah dan ada pula yang kemudian dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga: Guru Besar UGM: Pandemi COVID-19 berakhir pertengahan Februari 2021
“Ada dua orang yang dirujuk ke rumah sakit, satu orang menjalani isolasi di selter yang disediakan kampung dan empat lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah,” katanya.
Heroe mengatakan masih ada kekhawatiran masyarakat untuk menempati Selter Tegalrejo dan memilih menjalani isolasi mandiri di rumah karena merasa lebih nyaman.
“Tetapi jika rumahnya benar-benar tidak memiliki kamar dan toilet terpisah atau tidak laik untuk isolasi, maka dilakukan pendekatan ke warga untuk bisa ditempatkan di selter. Isolasi di selter ditujukan untuk kebaikan bersama,” katanya.
Baca juga: Yogyakarta pusatkan dapur umum selter pasien COVID-19 di Posko Tagana
Selter yang memanfaatkan rumah susun sewa tersebut memiliki 42 unit rumah dengan total 84 kamar.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan guna pelacakan kontak erat kasus COVID-19, Heroe mengatakan sudah melakukan pelatihan ke sejumlah tenaga kesehatan untuk menjalankan peran tersebut.
“Bahkan, kami menambah jumlah tenaga kesehatan yang dilatih mengambil sampel usap. Jadi kebutuhan tenaga untuk pelacakan dan pengambilan sampel sudah terpenuhi,” katanya.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah menjadi 1.440 orang
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020