• Beranda
  • Berita
  • Pengusaha pasrah PSBB total di Jakarta diperpanjang

Pengusaha pasrah PSBB total di Jakarta diperpanjang

26 September 2020 18:15 WIB
Pengusaha pasrah PSBB total di Jakarta diperpanjang
Dokumentasi - Ketua Umum DPD Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang bersama Dirut Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi (kiri), Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Hamid Ponco (kedua kanan) dan Asisten Perekonomian Pemprov DKI Jakarta Sri Haryati (kanan) memberikan pernyataan mengenai perekonomian Jakarta dalam acara Review Ekonomi Jakarta 2019 dan Outlook 2020 di Hotel Sofyan, Jakarta, Selasa (17/12/2019). ANTARA/Ricky Prayoga/am.

Bagi dunia usaha tidak ada pilihan juga bahwa kami harus menerima dan melaksanakan aturan main PSBB sekalipun membatasi ruang gerak operasional usaha kami.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengakui pengusaha pasrah dan akan tetap mendukung pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di Jakarta yang diperpanjang hingga 11 Oktober 2020.

"Bagi dunia usaha tidak ada pilihan juga bahwa kami harus menerima dan melaksanakan aturan main PSBB sekalipun membatasi ruang gerak operasional usaha kami," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Sarman menuturkan perpanjangan PSBB total sudah pasti semakin memberatkan pengusaha mulai transaksi yang minim, omzet yang turun hingga 80 persen, arus kas (cashflow) semakin tertekan serta biaya operasional yang akan semakin membebani pengusaha.

Baca juga: Survei BPS: Dunia usaha lakukan adaptasi saat pandemi

Namun, risiko-risiko tersebut harus dihadapi dan ditanggung bersama. Ia berharap penerapan PSBB kali ini jadi pembatasan terakhir agar ada kepastian bagi dunia usaha. Ia berharap, semakin cepat mengendalikan dan menekan penularan COVID-19,  akan semakin cepat pula upaya pemulihan ekonomi.

"Karena jika pandemi COVID-19 ini semakin berkepanjangan maka masalah yang akan timbul akan semakin besar seperti angka PHK yang semakin bertambah,semakin banyaknya UMKM yang akan tutup, angka kemiskinan bertambah dan munculnya berbagai masalah sosial," katanya.

Sarman yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta itu menambahkan dunia usaha kini lebih mengkhawatirkan pandemi yang berkepanjangan ketimbang resesi.

"Bagi kami pengusaha tidak khawatir dengan resesi, yang kami khawatirkan jika pandemi ini berkepanjangan. Kita menyadari bahwa fundamental ekonomi kita masih kuat, jika pandemi ini segera kita akhiri maka dengan normalnya kembali berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis maka kita akan cepat keluar dari resesi," terangnya.

Baca juga: Meski berat, pengusaha Jakarta dukung PSBB tekan penyebaran Corona

Dengan demikian, kunci utama masalah ekonomi di tengah pandemi yakni bagaimana semua pihak berperan serta mematikan penyebaran COVID-19 dengan konsisten melaksanakan protokol kesehatan.

Sarman berharap pemerintah dapat memperketat pengawasan, penindakan secara tegas serta sanksi kepada para pelanggar protokol kesehatan selama PSBB jilid II sehingga efektivitas kebijakan untuk menekan penyebaran COVID-19 dapat dirasakan.

"Tidak ada lagi toleransi dan dispensasi ini pertaruhan akan masa depan ekonomi dan keselamatan semua,tindakan tegas kepada setiap orang yang melanggar protokol kesehatan menjadi sesuatu yang harus diterapkan secara tegas dan konsisten," pungkasnya.

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020