• Beranda
  • Berita
  • Polisi jaring 77 ribu pelanggar selama dua minggu Operasi Yustisi

Polisi jaring 77 ribu pelanggar selama dua minggu Operasi Yustisi

27 September 2020 18:23 WIB
Polisi jaring 77 ribu pelanggar selama dua minggu Operasi Yustisi
Pelanggar kedisiplinan bermasker mendapat sanksi sosial dalam operasi yustisi yang dilaksanakan di Kelurahan Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat, Jumat (18/9/2020). (ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Barat)

sanksi berupa teguran tertulis merupakan paling banyak diberikan oleh polisi

Polda Metro Jaya selama dua minggu menjalankan Operasi Yustisi  telah menjaring sebanyak 77.041 pelanggar Pergub 88/2020 tentang PSBB Jakarta.

"Kita selama dua minggu berjalannya Operasi Yustisi mulai 14 September hingga 26 September kemarin mencatat  77.041 pelanggar aturan PSBB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Sembilan perusahaan dan 40 rumah makan di Jaktim ditutup 3x24 jam

Yusri menyebut sanksi berupa teguran tertulis merupakan paling banyak diberikan oleh polisi kepada pelanggar PSBB dengan total 46.270 teguran.

Sedangkan untuk teguran lisan, Polda Metro Jaya mencatat pihaknya telah memberikan sebanyak 5.862 teguran lisan kepada pelanggar.

"Untuk pemberian sanksi terbanyak kedua kami menggunakan sanksi sosial mulai dari membersihkan fasilitas umum hingga melafalkan Pancasila totalnya sebanyak 23.331 pelanggar," kata Yusri.

Baca juga: 428 warga DKI kena sanksi dalam dua hari operasi protokol kesehatan

Sanksi denda pun turut diberikan oleh Polisi kepada para pelanggar protokol kesehatan dengan total pelanggar mencapai 1.434 orang.

"Total denda yang kami kumpulkan dari 1.434 orang yang melanggar PSBB itu sebanyak Rp 282,5 juta," ujar Yusri.

Disamping menindak pelanggar PSBB yang bersifat perorangan, Polda Metro Jaya juga menindak perusahaan dan tempat makan yang melanggar protokol kesehatan yang diatur dalam Pergub 88/2020.

Baca juga: PSBB Jakarta, Satpol PP tutup paksa warung-restoran di Jakarta Timur

"Selama dua minggu itu pun kami menutup 20 perkantoran dan 234 tempat makan yang seluruhnya terbukti melanggar pemberlakuan protokol kesehatan," tutup Yusri.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020