Menko Polhukam mengatakan hal itu dalam sambutannya pada acara Rakornas Pemuda Muhammadiyah yang disampaikan secara daring, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, negara Indonesia ini adalah inklusif, dimana semua perbedaan primordial digabung menjadi satu kesatuan Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, kata Mahfud, Pemuda Muhammadiyah dalam level apapun dalam kehidupan bernegara harus terus berdakwah jalan tengah, tidak menjadi Islam yang ekstrem..
Dalam arti berakhlak Islam seperti jujur, demokratis, toleran dan egaliter. Karena itu semua adalah akhlak Islam dalam Pancasila.
"Mari membangun Indonesia, sebagai negara islami. Bukan negara islam. agar semua umat Islam di Indonesia dapat berkontribusi, masuk dari berbagai pintu. Jangan eksklusif," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Mahfud menuturkan dalam berdakwah, Pemuda Muhammadiyah untuk jangan bertengkar soal wadah organisasi, dan perbedaan dengan organisasi-organisasi lain.
"Muhammadiyah harus terus membawa nilai-nilai Islami dan menyerukan kebaikan islam kepada seluruh masyarakat dalam bernegara. Karena itu adalah hakekat dakwah," ujarnya.
Baca juga: MPR ajak TNI bersatu bersama umat Islam dan nasionalis jaga Pancasila
Baca juga: Hadiri Milad PBB, Hasto ajak anak bangsa kembangkan intelektualitas
Baca juga: Penelitian UI: Pancasila terbaik dan final bagi Muhammadiyah dan NU
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020