Ajang Grand Slam yang berlangsung pada musim gugur dan pada kondisi gerimis bersuhu rendah membuatnya mengawali pertandingan dengan lambat meski kemudian mengamankan kemenangan 6-1, 6-2 atas Danka Kovinic.
Akibat kondisi cuaca yang tak mendukung tersebut, pertandingan sempat dihentikan, dengan Azarenka yang memutuskan memakai jaket tebal untuk menyiasati suhu yang begitu dingin.
Baca juga: Kemenangan putaran pertama Roland Garros jadi kado ultah Halep
"Ini (suhunya) delapan derajat, sementara saya tinggal di Florida. Saya terbiasa dengan cuaca panas," kata Azarenka yang marah kepada pengawas yang memintanya untuk menunggu di pengadilan sampai keputusan dibuat apakah pertandingan harus dilanjutkan, dilansir Reuters, Minggu.
Keinginan petenis unggulan ke-10 itu yang memilih segera melanjutkan pertandingan juga disetujui oleh Kovinic yang tidak ingin berlama-lama menunggu di lapangan.
"Itu konyol, ini terlalu dingin. Apa gunanya duduk di sini seperti bebek?" kata mantan petenis nomor satu dunia itu secara tegas.
Menurut Azarenka, jika menunggu terlalu lama, ia khawatir lapangan justru akan menjadi licin karena gerimis yang bisa mengakibatkan mudah tergelincir saat bermain.
Para pemain kembali setelah penundaan sekitar 50 menit dan Azarenka langsung mematahkan servis lawannya sebelum menutup kemenangan di depan sembilan penonton.
Roland Garros biasanya dimainkan pada bulan Mei-Juni tetapi turnamen tahun ini diundur hingga akhir September karena pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, cuaca di Paris lebih dingin dari biasanya dan kondisi lapangan tanah liat pun menjadi jauh lebih berat dan lambat daripada yang biasa dialami para pemain.
Baca juga: Muguruza siap unjuk gigi di French Open
Baca juga: Thiem merasa sekaranglah saatnya sukses di Roland Garros
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020