Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Achadi Subarkah Raharjo, dalam siaran pers di Semarang, Minggu, mengatakan, sejumlah aktivitas atmosfer Rossby Ekuatoria dan Madden Jullian Oscillation terjadi di wilayah Indonesia.
Rossby Ekuatorial merupakan fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat dan melewati wilayah Indonesia.
Adapun Madden Jullian Oscillation merupakan fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia.
Ia menjelaskan hal tersebut memberikan kontribusi pada peningkatan massa udara basah yang mendukung terbentuknya awan hujan dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: BMKG: Banjarnegara berpotensi hujan lebat tiga hari ke depan
Kondisi tersebut, lanjut dia, juga diperkuat dengan anomali hangat suhu muka laut di perairan Indonesia.
Sejumlah daerah yang akan diguyur hujan sedang hingga lebat dengan disertai kilat dan angin kencang di antaranya Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Tegal, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Blora, Pati, serta Grobogan.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim tersebut.
Ia juga mengingatkan tentang potensi bencana banjir, tanah longsor serta angin kencang akibat kondisi cuaca tersebut.
Baca juga: BMKG: Puncak kemarau di Sulsel terjadi pada akhir September
Baca juga: BMKG imbau warga akhiri kepanikan terkait potensi gempa megathrust
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020