"Kereta Api Indonesia saat ini berusia 75 tahun, terus berkembang mengikuti zaman dengan prinsip customer oriented. Operasional kereta api yang berada di bawah PT KAI terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik," ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutan acara HUT ke-75 KAI secara virtual, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, perkembangan itu tidak terlepas dari sifat adaptif KAI yang mampu menyesuaikan diri di berbagai situasi dan kondisi.
Baca juga: Wujudkan multimoda, Menhub ajak warga bersepeda ke stasiun dan mal
"Dalam kondisi COVID-19 seperti saat ini, KAI tetap adaptif dalam memberikan pelayanan melalui berbagai kebijakan dan memudahkan pelanggan, namun tetap memenuhi protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.
Melalui inovasi teknologi, lanjut dia, KAI memberikan bentuk nyata solusi yang dapat dirasakan oleh seluruh kalangan.
"Dalam menjalankan bisnis transportasi kereta api yang kini semakin diminati oleh masyarakat, tentu banyak menghadapi masalah dan keinginan, namun KAI memberikan bentuk nyata solusi salah satunya melalui inovasi teknologi. Kehadiran aplikasi KAI Access salah satu contoh sifat KAI yang solutif," kata Menhub.
Ia menambahkan, KAI menunjukkan akselerasi pertumbuhan perusahaan melalui inovasi, kemajuan teknologi, serta manajemen yang baik yang ditujukan untuk masyarakat maupun pemangku kepentingan.
Baca juga: Usulkan 268 kegiatan, DPR minta Kemenhub sinkronisasi anggaran 2021
"KAI juga tidak pernah ragu selalu memberikan pelayanan yang prima, mengedepankan keselamatan pelanggan, baik internal maupun eksternal," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan KAI akan melakukan kolaborasi dengan moda transportasi lainnya untuk mewujudkan ekosistem transportasi yang baik demi memberikan kenyamanan pelayanan bagi para penumpang.
"Jadi memang kita mempunyai visi untuk mewujudkan kereta api menjadi solusi ekosistem transportasi yang terbaik. Strateginya, kita akan melakukan kolaborasi dengan moda-moda transportasi yang lain," ujar Didiek.
Dalam rangka mewujudkan hal itu, ia menambahkan, KAI membangun sistem berbasis digital, yakni KAI Access dimana nantinya aplikasi itu akan terhubung dengan moda-moda transportasi lainnya.
"Jadi nanti pelanggan tidak hanya menikmati jasa kereta api, tetapi bisa menikmati perjalanan secara end-to-end," ucapnya.
Tak hanya itu, Didiek mengatakan, aplikasi KAI itu nantinya juga akan terhubung dengan aplikasi pembayaran yang sudah ada saat ini.
"Kita akan gunakan sistem supaya aplikasi itu bisa nyambung, baik dengan moda transportasi maupun dengan platform pembayaran," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020