Pembuatan media pembelajaran berupa aplikasi mobile berbasis cerita rakyat ini dilatarbelakangi nilai karakter yang dapat diterapkan melalui pemanfaatan kearifan lokal, salah satunya melalui cerita rakyat.
Menurut Ketua Kelompok pembuat Citra UMM Nurliawati Dide di Malang, Jawa Timur, Senin, cerita rakyat merupakan sebuah cerita yang berkembang dalam kehidupan masyarakat yang diceritakan secara turun-temurun dengan pesan moral yang dapat mengembangkan lima karakter nasional, yakni religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, serta integritas.
"Aplikasi ini merupakan penyempurnaan dari aplikasi yang telah ada sebelumnya. Sebelumnya, sajian ceritanya hanya sedikit dan belum dilengkapi dengan dialog dari karakter tokoh. Ada sajian cerita rakyat menggunakan video, tetapi belum dilengkapi dengan penjelasan karakter tokoh-tokoh dalam cerita tersebut," katanya.
Ia mengatakan pembaruan dalam aplikasi ini diawali dengan pemunculan video pengenalan karakter tokoh terlebih dahulu, yaitu berupa profil agar anak dalam menangkap nilai karakter dapat dengan mudah memahami, karena tidak semua cerita rakyat langsung menjelaskan tersurat karakter tokoh, namun dijelaskan secara tersirat saja.
Oleh karena itu, pembaruan aplikasi yang dibuat saat ini, antara lain menyajikan cerita-cerita rakyat dari beberapa daerah di Indonesia yang belum banyak diketahui oleh khalayak, menampilkan profil atau karakter dari masing-masing tokoh, disajikan pula animasi video dari cerita rakyat, serta diskripsi dari cerita tersebut.
"Berdasarkan gambaran tersebut, kami memberikan solusi dengan membuat produk aplikasi dan video pembelajaran berbasis cerita rakyat sebagai input nilai karakter nasional yang telah dicanangkan dalam Kurikulum 2013," ujarnya.
Cerita rakyat yang diangkat dalam aplikasi ini, yaitu cerita rakyat yang jarang dipublikasikan dengan mengenalkan profil tokoh beserta penggambaran karakter agar pendidikan lima karakter nasional yang diharapkan dapat menarik minat peserta didik.
"Aplikasi Citra juga hadir untuk meminimalisasi degradasi moral yang telah menjamah Indonesia, khususnya anak usia 7-12 tahun. Karena masa depan bangsa terletak pada moral generasi penerus bangsa yang akan membawa tongkat kepemimpinan Indonesia di masa depan," tutur mahasiswa asal Banda Neira, Provinsi Maluku, ini.
Inovasi Citra karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Informatika ini diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Proposal mereka menjadi salah satu dari 55 proposal PKM mahasiswa UMM yang didanai Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020