Mayoritas sebanyak 25 anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu telah menjalani tes usap (swab) setelah salah seorang anggota dewan di daerah itu dinyatakan positif COVID-19.Mayoritas anggota DPRD Mukomumo menjalani tes usap, termasuk sejumlah staf dewan yang pernah kontak erat dengan anggota dewan yang positif COVID-19. Masih ada tiga anggota dewan yang belum dilakukan tes
“Mayoritas anggota DPRD Mukomumo menjalani tes usap, termasuk sejumlah staf dewan yang pernah kontak erat dengan anggota dewan yang positif COVID-19. Masih ada tiga anggota dewan yang belum dilakukan tes,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Selasa.
Dinas Kesehatan setempat telah menerima hasil tes usap terhadap puluhan orang yang kontak erat dengan kasus nomor dua itu dan hasilnya sebanyak 28 orang dinyatakan positif COVID-19, yang terdiri dari tenaga kesehatan, anggota DPRD setempat dan warga dari wilayah Desa Tunggang.
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran riwayat kontak salah seorang anggota DPRD setempat yang dinyatakan positif COVID-19 dan hasilnya hampir mayoritas anggota DPRD dan sejumlah sfat di sekretariat lembaga ini pernah kontak erat.
Untuk itu setiap orang yang pernah kontak erat dengan anggota DPRD setempat yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani tes usap sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19 ini.
Sedangkan terhadap puluhan anggota DPRD setempat yang suspek COVID-19, kata Bustam Bustomo, harus menjalani karantina mandiri untuk mencegah penyebaran virus mematikan ituu.
Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko Ali Saftaini usai menjalani tes usap di belakang kantor Dinas Kesehatan setempat memastikan seluruh anggota DPRD setempat menjalani tes.
Ia menyatakan meskipun ada dua anggota DPRD setempat yang tidak hadir saat pembahasan APBD perubahan pada Minggu (27/9) atau pada saat terjadi kontak erat dengan salah seorang anggota DPRD yang positif COVID-19, tetapi mereka tetap wajib tes usap.
“Yang tidak hadir pada hari itu yakni Busril dan Ansori tetapi mereka menjalani tes usap,” ujarnya.
Ia mengatakan, mayoritas anggota DPRD setempat sejak hari Minggu(27/9) 2020 sampai sekarang tidak ada yang pulang ke rumah, mereka menjalani karantina mandiri di hotel bahkan ada yang tidur di kantor DPRD.
Meskipun mayoritas anggota DPRD setempat suspek COVID-19 karena pernah kontak erat dengan seorang anggota lembaga ini yang positif COVID-19 tetapi pembahasan APBD perubahan 2020 dan APBD murni 2021 tetap berjalan, demikian Ali Saftaini.
Baca juga: Mukomuko telusuri riwayat kontak legislator positif COVID-19
Baca juga: Penularan klaster COVID-19 di Bengkulu terjadi dari pasar tradisional
Baca juga: Orang kontak pasien reaktif COVID-19 di Mukomuko-Bengkulu ditelusuri
Baca juga: Orang positif COVID-19 di Mukomuko-Bengkulu boleh ikut seleksi CPNS
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020