Menurut Riza, hal itu yang menyebabkan kepadatan di daerah-daerah tersebut. Itu juga merupakan suatu konsekuensi ketika Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat dengan ketentuan tidak diperbolehkan restoran, kafe atau tempat nongkrong beroperasi.
"Memang itu suatu konsekuensi ya, makanya kita terus berkoordinasi dengan daerah-daerah sekitar Jakarta supaya bisa bersinergi positif. Memang teman-teman kita di Jakarta mau makan ke Tangerang, Bekasi, Depok hingga Bogor," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Menurut Riza, masyarakat akhirnya membuat acara di wilayah-wilayah tersebut karena tidak ada penutupan restoran, kafe atau tempat pertemuannya.
"Masyarakat akhirnya juga bikin acara ke daerah-daerah situ, karena daerah situ kan tidak menutup restoran seperti di Jakarta, kemudian mal tidak ditutup seperti di Jakarta yang dibuka tapi tak boleh makan di tempat. Inilah yang sedang kita koordinasikan untuk mencari solusi yang terbaik untuk kerjasama yang baik," kata Riza.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 1.132
Baca juga: 56 kamar Wisma JIC jadi tempat isolasi pasien COVID-19
Akibat Jakarta saat ini dalam situasi PSBB ketat, banyak warga Jakarta yang datang ke Bekasi untuk mencari hiburan.
"Iya (banyak warga Jakarta mencari tempat hiburan di Bekasi). Kan di sana ditutup (karena PSBB ketat). Iya di Jakarta ditutup, di Bogor ditutup, Depok ditutup," kata Kasatpol PP Kota Bekasi Abi Hurairah saat dihubungi, Ahad (27/9).
Abi pun mengaku kesulitan mencegah adanya kerumunan di Kota Bekasi akibat jumlah personel di lapangan terbatas. Apalagi dengan adanya ajakan di media sosial untuk datang ke Bekasi juga membuat personel kesulitan.
"Ya pastilah, pasti (kesulitan). Jumlah kita terbatas, kemudian kita nyebar ke mana-mana, ya tentunya personel juga dibagi-bagi gitu," katanya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020