Di Kelurahan Kuning Barat, salah satu peneriman bantuan program Jakarta MVF, Selasa, tercatat sebanyak 44 anak yatim dan dhuafa yang menerima manfaat dari bantuan yang diberikan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta.
"Santunan dan bantuan yang diberikan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta berupa uang tunai dan voucher belanja. Uang tunai dengan jumlah Rp 700 ribu dan voucher sebesar Rp 300 ribu," kata Lurah Kuningan Barat Agung Muharam.
Jakarta MVF ini untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat di masa pandemi COVID-19. Caranya dengan membelanjakan voucher belanja yang diberikan kepada anak yatim dan dhufa tersebut.
Voucher belanja senilai Rp300 ribu yang didapatkan oleh tiap-tiap mustahik (penerima bantuan) hanya dapat dibelanjakan di warung-warung terdekat sekitar rumahnya.
"Jadi, bukan supermarket. Untuk menggiatkan ekonomi, kita wajibkan voucher itu di warung yang paling dekat dengan rumahnya. Voucher dapat ditukarkan dengan kebutuhan pokok berupa telur, minyak goreng, beras dan buah-buahan," kata Agus.
Baca juga: Legislator DKI dorong pemerintah pusat ubah bansos sembako jadi BLT
Untuk memudahkan pembelian, lanjut Agus, pihak kelurahan telah menunjuk warung yang bisa didatangi anak-anak penerima bantuan untuk membelanjakan voucher belanjanya.
"Kita sudah menunjuk warung tersebut, yakni warung 'Restu Agung', letaknya di Jalan Poncol, RW 04 Kelurahan Kuningan Barat Jakarta Selatan," ujarnya.
Menurut Agus, penerima bantuan Jakarta MVF di Kelurahan Kuningan Barat, terdiri atas kaum dhuafa, guru honorer, anak yatim dan guru TPA. Program tersebut tiap tahun dilaksanakan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Untuk tahun ini ada 2.500 mustahik se-Jakarta Selatan yang menerima manfaat bantuan.
Sementara itu, untuk bantuan uang tunai yang diberikan ditransfer langsung ke rekening Bank DKI masing-masing penerima.
"Kita tidak memberi uang tunai kepada yang menerima. Untuk data dari penerima setiap tahun berubah dan akan diperbaharui," ujar Agus.
Agus mengatakan dalam menentukan siapa saja penerima bantuan, pihaknya benar-benar turun mengecek ke lapangan siapa saja warganya yang layak diberi bantuan.
"Jadi, kita benar-benar perhatikan dalam hal ini. Kita ada tim yang langsung terjun untuk mengecek mereka apa layak atau tidak untuk mendapatkan bantuan ini," ujarnya.
Agus menambahkan, bantuan dari Baznas Bazis DKI Jakarta ini dirasakan dampaknya terhadap masyarakat sekitar, tidak hanya bagi penerima santunan dan bantuan, tetapi juga masyarakat di sekitar penerima santunan.
"Di masa pendemi ini, kita sama-sama terdampak baik secara kesehatan maupun secara ekonomi, maka kita mencari terobosan dengan tetap bertahan dan membantu orang lain," kata Agus.
Baca juga: Terkait pengetatan PSBB DKI Jakarta, Kemensos belum ambil kebijakan
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020