Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman meminta para pelatih memprogram ulang pembinaan karena banyak agenda olahraga tertunda tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Marciano dalam pertemuan virtual bersama pelatih dari 12 cabang olahraga, Selasa.
"Saya berharap agar para pelatih melakukan program ulang pembinaan supaya atlet bisa mencapai puncak performa pada saat event olahraga digelar," kata Marciano dalam pertemuan virtual bersama pelatih 12 cabang olahraga, Selasa, seperti dikutip dari siaran persnya.
Marciano menyadari tujuh bulan terakhir menjadi waktu yang berat, baik bagi atlet maupun pelatih. Mereka dituntut terus berlatih tanpa tahu kapan bisa kembali bertanding, padahal sebuah kejuaraan sangat dibutuhkan demi menjaga para atlet tetap kompetitif.
Kondisi ini tak dipungkiri membuat para atlet jenuh.
Menurut Marciano, peran pelatih sangat dibutuhkan dan harus kreatif dalam menentukan menu latihan sehingga isolasi ketat selama ini tidak mempengaruhi mental atlet.
Baca juga: Federasi Wing Chun Indonesia tetap ingin jadi induk organisasi mandiri
Pelatih angkat besi Dirdja Wiharja adalah salah seorang yang mengakui isolasi ketat di pelatnas memang membuat atlet jenuh karena mereka tidak diizinkan keluar mess.
Begitupun dengan pelatnas balap sepeda. Pelatih Dadang Haries Poernomo mengungkapkan kendala dari pembatalan berbagai kejuaraan.
"Kendala saat ini adalah terhentinya semua event. Kami tidak dapat melakukan try out dan try in," kata Dadang.
Meski begitu, Marciano mengapresiasi para pelatih yang pantang menyerah menghadapi keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti saat ini.
"Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada saudara-saudara tanpa terkecuali, tanpa kreasi dan peran pelatih, mental atlet sudah jatuh”"
"Masyarakat olahraga prestasi beruntung miliki pelatih-pelatih yang punya motivasi yang luar biasa," tutup dia.
Baca juga: KONI Papua bersikukuh tak akan pertandingkan 10 cabor di PON XX
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020