Tertinggal dua set dan berada dalam kedudukan 2-5 pada set ketiga membuat Rublev sepertinya bakal mengalami nasib serupa tersingkir dari babak pertama seperti dialami rekan senegaranya yang unggulan keempat, Daniil Medvedev.
Sebelum ini petenis berusia 22 tahun itu tidak pernah bisa bangkit setelah tertinggal dua set. Namun, kali ini dia menunjukkan semangat bertarung luar biasa yang pelan-pelan membalikkan keadaan untuk menang 6-7(5) 6-7(4) 7-5 6-4 6-3 dalam waktu tiga jam 17 menit.
Baca juga: Rublev raih gelar kedua pada 2020
Baca juga: Medvedev langsung tersingkir di babak pertama French Open
Yang membuat kemenangannya kali ini lebih istimewa adalah ketika turnamen ini mulai Minggu lalu Rublev berada 900 km di Hamburg untuk mengalahkan Stefanos Tsitsipas untuk merengkuh gelar ATP ketiganya musim ini sehingga melesatkan peringkatnya.
Dia baru tiba di Paris Minggu malam dan berkat hasil tes COVID-19 yang negatif sebelum final di Hamburg, dia tidak harus menjalani karantina 24 jam.
Dan manakala dia akhirnya menaklukkan Querrey, dia berlutut. Situasi ini nyaris mustahil karena satu jam sebelumnya Querrey mendominasi laga ini. Tetapi Rublev yang berayahkan petinju profesional bangkit untuk mencatat kemenangan.
"Ketika saya kalah pada set kedua, saat itu saya beranggapan pertandingan ini akan sungguh berat. Ketika dia mematahkan saya (pada set ketiga) saya sudah yakin sekali ini berakhir," kata dia seperti dikutip Reuters.
"Namun demikian saya senang saya lolos dan saya punya kesempatan lain untuk mengubah ini, satu lagi kesempatan untuk menunjukkan sikap yang berbeda, pertandingan yang berbeda," sambung dia.
Kemenangan pertama Rublev dalam French Open ini mengantarkan dia bertemu dengan petenis Spanyol Alejandro Davidovich Fokina pada babak kedua.
Baca juga: Berrettini bertemu Harris di babak kedua Roland Garros
Baca juga: Djokovic lumat Ymer menuju babak kedua French Open
Baca juga: Nadal awali Roland Garros dengan lewati Gerasimov
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020