"Sejak pandemi COVID-19 mewabah, masyarakat Tiongkok dan Indonesia sudah bahu membahu saling membantu dan persahabatan kedua negara juga semakin erat. Presiden Xi Jinping melakukan tiga kali panggilan telepon dengan Presiden Joko Widodo mengenai kerja sama pengendalian pandemi serta pemulihan ekonomi," katanya kepada ANTARA di Denpasar, Rabu.
Dalam wawancara khusus terkait 71 tahun berdirinya RRT dan 70 tahun hubungan diplomasi RRT-RI, ia menjelaskan pemerintah, perusahaan, dan semua lapisan masyarakat kedua negara juga secara aktif bergerak dalam pengadaan bantuan alat medis serta berbagi pengalaman pencegahan dan pengendalian pandemi.
"Nilai total bantuan dari Tiongkok telah melebihi 10 juta dolar AS. Selain itu, Tiongkok dan Indonesia juga telah membentuk 'jalur cepat' untuk memulai kerja sama di bidang pengembangan dan pembelian vaksin, saat memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) untuk pencegahan dan pengendalian pandemi saat ini," katanya.
Tiongkok memprioritaskan Indonesia dalam kaitan kerja sama vaksin internasional dan berharap uji klinis fase 3 di Indonesia berjalan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan, sehingga dapat berkontribusi untuk kemenangan kedua negara dan dunia internasional atas pandemi COVID-19.
Baca juga: Gubernur Bali apresiasi Pemerintah China dukung penanganan COVID-19
"Kami juga tidak lupa, pada periode awal pandemi, masyarakat Bali memanjatkan doa untuk Tiongkok dan mendukung Tiongkok dalam memerangi pandemi ini. Pemerintah provinsi Bali memberikan kebijakan dan kemudahaan luar biasa bagi wisatawan Hubei yang mencarter penerbangan kembali ke Tiongkok serta warga Tiongkok yang masih tertinggal dan ingin memperpanjang visa. Kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya," katanya.
Saat ini, pandemi masih merajalela di Bali. "Kami dapat merasakan kondisi yang dihadapi Bali, karena itu Konsulat Jenderal RRT di Denpasar beserta perusahaan Tiongkok di Bali serta Pemerintah Provinsi Hainan, Provinsi Guangdong telah memberikan sumbangan peralatan medis dan sembako kepada masyarakat Bali," katanya.
Konsul Jenderal menegaskan bahwa COVID-19 tidak mengenal batas negara, Dunia kini adalah komunitas manusia senasib sepenanggungan. Komunitas internasional hanya dapat mengatasi pandemi ini melalui solidaritas dan kerja sama.
"Tiongkok akan senantiasa memperkuat kerja sama dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi dengan negara-negara, termasuk Indonesia, bergotong royong untuk memenangkan perang melawan pandemi ini," katanya.
Baca juga: Konsul Jenderal RRT di Denpasar siap dukung Bali tangani COVID-19
Negara tetangga penting
Menurut Konsul Jenderal, Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Tiongkok, dan demikian pula sebaliknya, Tiongkok adalah negara tetangga yang penting bagi Indonesia.
Dia menyebutkan bahwa hubungan persahabatan di antara kedua negara telah bersejarah panjang.
"Indonesia adalah salah satu negara pertama yang membangun hubungan diplomatik dengan Tiongkok setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Kedua negara bekerja sama dengan negara-negara lain di Asia dan Afrika mengikrarkan Semangat Bandung, yang merupakan sumbangsih penting dalam mendorong terwujudnya tatanan hubungan internasional yang baru," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mempertahankan statusnya sebagai mitra dagang terbesar Indonesia selama 9 tahun berturut-turut dan menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia tahun lalu.
Selain itu, jumlah wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia telah melampaui 2 juta orang selama beberapa tahun berturut-turut dan menjadi negara sumber wisatawan asing terbesar bagi Indonesia, yang mana jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Bali melebihi satu juta orang per tahun.
Bagi Indonesia, Tiongkok juga telah menjadi negara destinasi studi luar negeri kedua bagi pelajar RI. Saat ini lebih dari 15 ribu pelajar Indonesia menuntut ilmu di Tiongkok.
"Tahun ini menandai 70 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Tiongkok dan Indonesia. Ini merupakan sebuah kehormatan dan tangung jawab yang besar bagi saya diberikan mandat untuk menjadi Konsul Jenderal RRT di Denpasar pada saat kedua negara sedang bergandengan tangan memerangi pandemi COVID-19," katanya.
Konsulat Jenderal RRT akan terus mendukung Provinsi Bali untuk mengendalikan pandemi, seperti menyumbang peralatan medis dan berbagi pengalaman sesuai dengan kebutuhan Provinsi Bali.
"Kami juga secara aktif akan mempromosikan sumber daya pariwisata Bali kepada warga Tiongkok dan mendorong mereka kembali berkunjung ke Bali," katanya.
Ia menambahkan KJRRT juga bersedia menjalin persahabatan baik dengan semua lapisan masyarakat di Provinsi Bali, yakni sepenuhnya menjembatani kerja sama antara Tiongkok dan Bali dalam bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan lainnya. "Mari kita bersama-sama mendorong hubungan persahabatan kedua negara kita menjadi semakin solid dan erat," katanya.
Baca juga: Konjen RRT di Denpasar serahkan beasiswa studi bahasa Mandarin
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020