Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kegiatan Gerebek Lumpur masih terus berjalan di setiap wilayah, terutama diprioritaskan bagi daerah yang berpotensi memberi kontribusi banjir terbesar.kegiatan Gerebek Lumpur akan dikawal oleh para wali kota dan Dinas Sumber Daya Air yang akan mengatur titik-titik yang akan dikerjakan
"Jadi (gerebek lumpur) ini harus dimulai dari di titik-titik yang dapat memberikan kontribusi terbesar terhadap penampungan air nantinya. Jadi harus ada prioritas, kerja itu ada prioritas, kapan mulainya, semua diatur," kata pria yang akrab disapa Ariza usai meninjau 'Gerebek Lumpur' di Kali Baru Barat, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Wagub DKI pastikan daya tampung Kali Baru Barat lebih luas
Ariza menyebutkan, kegiatan Gerebek Lumpur akan dikawal oleh para wali kota dan Dinas Sumber Daya Air yang akan mengatur titik-titik yang akan dikerjakan.
Menurut dia, Gerebek Lumpur diarahkan untuk dikerjakan dimulai dari titik-titik yang dapat memberikan kontribusi banjir terbesar.
"Arahan dari kami pimpinan, dimulai dari titik-titik yang dapat memberikan kontribusi," katanya.
Baca juga: Tiga Pilar Jaksel bersihkan Kali Mampang hadapi musim hujan
Ia mengatakan dalam kegiatan gerebek lumpur tersebut digunakan alat-alat berat yang dimiliki oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan setiap wilayah.
Dengan penggunaan alat berat tersebut ditambah dengan sumber daya manusia yang memadai, maka upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan banjir dapat terwujud.
"Mudah-mudahan dengan alat berat yang kita miliki, dengan SDM yang kita miliki, dengan konsep dan strategi yang baik mudah-mudahan kita dapat mengurangi banjir di tahun ini atau tahun depan," ujarnya.
Baca juga: "Gerebek Lumpur" untuk antisipasi banjir di Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih memasifkan kegiatan Gerebek Lumpur dalam menghadapi musim hujan yang diprediksi akan terus meningkat sampai dengan penghujung tahun.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juani Yusuf mengatakan kegiatan prioritas dilaksanakan sejak Maret 2020 lalu.
"Sesuai arahan pak Gubernur, meskipun COVID-19 sangat mengkhawatirkan, tapi pengerukan waduk, kali dan sungai harus menjadi prioritas," ujar Juani.
Pewarta: Laily Rahmawaty/Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020