• Beranda
  • Berita
  • APBN dipotong, Mentan sebut KUR picu kinerja ekspor tetap tumbuh

APBN dipotong, Mentan sebut KUR picu kinerja ekspor tetap tumbuh

30 September 2020 21:24 WIB
APBN dipotong, Mentan sebut KUR picu kinerja ekspor tetap tumbuh
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Kementerian Pertanian)

APBN kami dari Rp21 triliun dipotong Rp7 triliun, semua orang merasa bahwa kami turun

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan kinerja ekspor pertanian terus tumbuh selama masa pandemi COVID-19 meskipun di sisi lain alokasi anggaran Kementerian Pertanian dalam APBN Tahun 2020 dipotong.

Syahrul menjelaskan bahwa penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan untuk sektor pertanian menjadi pemicu produktivitas tetap berjalan sehingga ekspor masih bisa meningkat.

"Dari mana pelompatan ekspor itu. APBN kami dari Rp21 triliun dipotong Rp7 triliun, semua orang merasa bahwa kami turun. APBN kami tetap Rp14 triliun, tapi kami menggunakan dana bank melalui KUR yang ada," kata Mentan dalam webinar di Jakarta, Rabu.

Seperti diketahui, anggaran belanja Kementerian Pertanian Tahun 2020 mengalami pemangkasan dari Rp21 triliun, menjadi Rp14,05 triliun setelah adanya kebijakan refocusing dan realokasi anggaran untuk percepatan penanganan COVID-19.

Ada pun realisasi KUR hingga September ini telah mencapai Rp37 triliun, dari target penyaluran KUR oleh Kementan pada tahun ini yang dialokasikan sebesar Rp50 triliun.

Kinerja ekspor pertanian pada periode Agustus 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 8,6 persen atau naik menjadi Rp36,5 triliun dibanding periode yang sama pada tahun 2019 yang hanya Rp32,6 triliun.

Selain itu, nilai ekspor pertanian Januari-Juli 2020 mencapai Rp225,51 triliun atau meningkat 9,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp205,93 triliun.

PDB pertanian juga tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara YoY, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen.

Oleh karena itu, Mentan menilai pemberian modal kerja kepada para petani harus terus direalisasikan dengan dukungan manajemen program dan pendampingan dari penyuluh pertanian lapangan (PPL).

"Penguatan peredaran ekonomi petani melalui modal kerja harus dilakukan. Kita tidak bisa bergantung dari uang pemerintah saja. Saya berharap korporasi-korporasi pertanian digerakkan," kata Syahrul.

Baca juga: BNI genjot KUR klaster dorong percepatan pemulihan ekonomi
Baca juga: BNI dorong KUR pertanian untuk ketahanan pangan

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020