• Beranda
  • Berita
  • Indonesia menyeru Azerbaijan, Armenia hentikan kontak senjata

Indonesia menyeru Azerbaijan, Armenia hentikan kontak senjata

1 Oktober 2020 17:49 WIB
Indonesia menyeru Azerbaijan, Armenia hentikan kontak senjata
Sebuah gambar dari video yang disiarkan oleh Menteri Pertahanan Azerbaijan memperlihatkan pasukan bersenjata Azeri menembakkan artileri saat bentrok antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh . (28/9/2020). ANTARA FOTO/Defence Ministry of Azerbaijan/Handout via REUTERS/hp/cfo

Indonesia menyerukan agar kedua pihak dapat menahan diri, melakukan gencatan senjata, mengedepankan dialog, dan menyelesaikan konflik secara damai sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang ada

Indonesia menyeru Azerbaijan dan Armenia untuk menghentikan kontak senjata di wilayah konflik Nagorno-Karabakh.

“Indonesia menyerukan agar kedua pihak dapat menahan diri, melakukan gencatan senjata, mengedepankan dialog, dan menyelesaikan konflik secara damai sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang ada,” demikian seruan yang disampaikan melalui Twitter resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis.

Indonesia juga menyerukan Azerbaijan dan Armenia kembali ke meja perundingan Minsk Process yang difasilitasi oleh OCSE.

OCSE Minsk Group, yang diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai atas konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, tetapi tidak berhasil. Gencatan senjata, bagaimanapun, disepakati pada 1994.

Nagorno-Karabakh merupakan daerah pegunungan di Azerbaijan yang terletak di Kaukasus Selatan. Meskipun wilayah itu bagian dari Azerbaijan, Nagorno-Karabakh dihuni oleh sebagian besar etnis Armenia.

Wilayah itu telah memisahkan diri pada 1990-an, tetapi tidak mendapat pengakuan dari banyak negara sebagai negara yang merdeka.

Bentrokan antara pasukan Azerbaijan dan Armenia kembali meletus di Nagorno-Karabakh sejak Minggu (27/9) Pertempuran semakin meluas dan melewati wilayah perbatasan sehingga dua negara bekas Uni Soviet itu berpotensi berperang.

Merespons konflik tersebut, pemerintah mengimbau WNI yang berada di Azerbaijan dan Armenia untuk selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat dan selalu menjalin komunikasi dengan KBRI.

Berdasarkan catatan KBRI Baku, saat ini terdapat 130 orang WNI di Azerbaijan. Sementara berdasarkan catatan KBRI Kyiv terdapat dua orang WNI di Armenia. Kondisi WNI seluruhnya dalam keadaan aman.

Baca juga: Bentrok di Karabakh masuk hari ke-4, Armenia belum butuh bantuan asing

Baca juga: Armenia nyatakan Sukhoi miliknya ditembak jatuh, Azerbaijan membantah

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020