Berdasarkan data yang didapatkan dari PemprovDKI Jakarta, Kamis, angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan tidak lebih dari lima persen untuk masuk dalam kategori kawasan aman.
Sedangkan persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020, adalah sebesar 8,0 persen (naik dari sebelumnya 7,9 persen).
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, disampaikan bahwa sampai dengan tes terakhir pada Rabu (30/9), sudah ada 1.298.871 spesimen (sebelumnya 1.290.210 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Untuk pertambahan kasus Kamis ini, adalah sebanyak 1.153 kasus yang merupakan hasil dari uji usap (swab test PCR) yang dilakukan pada Rabu (30/9) dengan ditemukan sebanyak 982 kasus positif serta laporan pada tanggal 28-29 September yang baru dilaporkan sebanyak 171 kasus.
Untuk pengujian usap (swab test) sampai dengan PCR terakhir pada Rabu (30/9), memiliki rincian dilakukan tes pada 8.649 spesimen yang di dalamnya ada 6.919 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 982 kasus positif dan 5.937 kasus negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk sebanyak 88.845. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 64.201.
Dengan pertambahan kasus positif paparan COVID-19 di Jakarta pada Kamis ini sebesar 1.153 kasus, menyebabkan total jumlah jadi 75.521 kasus (bertambah dari sebelumnya sebanyak 74.368 kasus).
Sementara itu, total pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta sudah mencapai angka 61.444 setelah pada Kamis ini, terjadi pertambahan pasien sembuh sebanyak 1.124 orang atau meningkat dari sebelumnya sebanyak 60.320 orang.
Jumlah pasien sembuh itu sekitar 81,4 persen (sebelumnya 81,1 persen) dari total kasus positif sebanyak 75.521 orang, dengan rinciannya 12.340 orang masih dirawat/isolasi, serta 1.737 orang meninggal dunia atau hanya 2,3 persen (sama seperti sebelumnya).
Baca juga: Lemahnya aturan dinilai penyebab "positivity rate" Jakarta meroket
Baca juga: "Positivity Rate" COVID-19 Jakarta Pusat 7,4 persen
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020