"Suara dan partisipasi aktif kaum perempuan menjadi sangat penting di Pilkada," ucap anggota bidang Partisipasi Masyarakat, Sosialisasi dan SDM KPU Sulawesi Tengah, Sahran Raden, di Palu, Jumat.
Ia menguraikan, berdasarkan data KPU Sulawesi Tengah terkait dengan partisipasi perempuan menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2019 mencapai 84 persen.
Baca juga: Pakar politik: Pilkada Surabaya sebaiknya ada calon perempuan
Pada Pemilu 2019, lanjut dia, jumlah pemilih perempuan mencapai angka 818.000 pemilih, dari total jumlah pemilih 1,9 juta.
Rata-rata partisipasi secara umum, kata dia, untuk akumulasi keseluruhan kabupaten/kota pada Pemilu 2019 mencapai 80 persen partisipasi.
Untuk Pilkada 2020 ini, dia menerangkan, berdasarkan data DPS, jumlah pemilih perempuan mencapai 988.662 dari total pemilih dalam DPS sebanyak 2.018.722. "Kesuksesan pilkada ini tidak bisa lepas dari peran perempuan," kata dia.
Baca juga: KPPG: Perempuan harus jeli pilih calon pemimpin di Surabaya
Keterlibatan perempuan dan partisipasi langsung kaum hawa tersebut dalam pilkada dan menyalurkan hak pilih, menurut dia, bisa memberikan dampak terhadap pembangunan yang respontif gender, salah satunya pembangunan yang memperhatikan hak-hak kaum perempuan.
"Hal ini sangat penting. Tentu dengan memperhatikan dan memahami secara seksama visi dan misi calon utamanya terkait pembangunan yang responsif gender. Karena itu, perempuan perlu menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada serentak 9 Desember 2020," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020