Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meluncurkan gerakan "Yang Terbaik Yang Terbatik" untuk mendorong gerakan cinta batik nasional.Peluncuran gerakan "Yang Terbaik Yang Terbatik", yang diwujudkan dengan serangkaian acara peluncuran hingga pelatihan batik itu merupakan upaya Kemendes PDTT bersama kementerian lain untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap batik se
"Ini adalah satu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dalam negeri. Untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap produk-produk Indonesia," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers secara virtual dari Kemendes PDTT, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa peluncuran gerakan "Yang Terbaik Yang Terbatik", yang diwujudkan dengan serangkaian acara peluncuran hingga pelatihan batik tersebut merupakan upaya Kemendes PDTT bersama kementerian lain untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa.
Gerakan tersebut juga diupayakan untuk mendorong kebanggaan masyarakat terhadap berbagai produk batik dan memborong produk-produk tersebut sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di tengah pandemi COVID-19.
Adapun rangkaian kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam gerakan "Yang Terbaik Yang Terbatik" untuk memperingati Hari Batik Nasional antara lain adalah kegiatan memakai batik selama satu bulan yang dilaksanakan oleh seluruh pejabat dan staf di Kemendes PDTT pada 25 September hingga 25 Oktober 2020.
Kemudian, Kemendes PDTT juga mengadakan kegiatan "Nge-Gowes Berbatik" yang dilaksanakan setiap Jumat dari 25 September hingga 30 Oktober 2020 dengan tujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa batik dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, termasuk kegiatan olahraga rekreasi bersepeda.
Para peserta dalam kegiatan bersepeda tersebut menggunakan kaus batik dan membawa bendera berbahan kain bermotif batik dan selama bersepeda tetap diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Selanjutnya, pada puncak acara pada 2 Oktober 2020, Kemendes PDTT mengadakan Grand Launching Hari Batik Nasional yang kegiatannya meliputi pencanangan belanja batik secara daring, peragaan busana batik secara virtual, gerakan memviralkan batik dan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kemendes PDTT dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Berikutnya, ada acara pelatihan membatik baik secara langsung maupun secara virtual dengan menjalin kerja sama dengan Asosiasi Batik Indonesia. Dilanjutkan dengan pameran batik secara virtual dengan menampilkan beragam motif batik dari seluruh Indonesia dan diakhiri dengan penutupan peringatan Hari Batik Nasional pada 17 Oktober 2020 di Kemendes PDTT.
"(Semua rangkaian acara) ini dalam rangka meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia," demikian kata Mendes Abdul Halim Iskandar yang lebih akrab disapa Gus Menteri itu.
Baca juga: Kemendes sambut Hari Batik Nasional dengan gowes berbatik
Baca juga: Ipemi sampaikan muslimah bangga dengan batik
Baca juga: Kemlu perkuat tonggak perjalanan diplomasi batik
Baca juga: Kemendikbud: Eksistensi batik meluas karena bernilai universal
Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020