"Kendalanya iklim, ada beberapa wilayah yang daerahnya sulit dijangkau terutama melewati sungai dan laut," kata Kepala Bulog Kantor Wilayah Riau-Kepri Bahtiar AS kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat.
Dikatakannya, Bulog Riau-Kepri akan terus berupaya mendorong percepatan pendistribusian dengan terus berkoordinasi kepada pemerintah daerah. Apalagi program ini sangat dibutuhkan masyarakat meringankan beban ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
"Tetapi kalau dibanding dengan wilayah lain progres Riau - Kepri sudah cukup baik sebab masih di urutan lima terbesar penyaluran untuk seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Pemprov Riau salurkan bansos tunai untuk 253.000 KK terdampak COVID-19
Baca juga: Kemensos harapkan pembagaian BNPT di Riau lancar
Dikatakan dia, secara teknis untuk proses pemesanan barang dari pemerintah kabupaten/kota kepada Bulog sejauh ini sudah selesai. "Sudah semua kabupaten/kota mengajukan berapa jumlah kuota yang akan disalurkan," katanya.
Demikian juga dengan stok untuk memenuhi kebutuhan beras PKH untuk alokasi tiga bulan penyaluran juga sudah tersedia. "Bulog hanya menyerahkan di depan pintu gudang yang bertugas mengantar sesuai keputusan dari Kemensos adalah PT BGR," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 163.356 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) asal Provinsi Riau mulai menerima bantuan sosial (Bansos) beras Program Keluarga Harapan (PKH) masing-masing sejumlah 30 kg, untuk bantuan tahap pertama dengan dua bulan alokasi yakni Agustus dan September.
Penyaluran bansos beras sudah dimulai awal September 2020. Dalam bansos PKH yang diberikan Kementerian Sosial ini, 163.356 KPM akan mendapatkan beras masing-masing 15 kg per bulan.*
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020