PT Bio Farma (Persero) menargetkan untuk bisa memproduksi 3 juta reagen untuk pemeriksaan COVID-19 dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau tes PCR.Sekarang kami sudah bisa produksi reagen untuk tes PCR yang selama ini kita kewalahan karena kita rebutan produk ini
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, menjelaskan produksi reagen mulai dilakukan bulan ini dengan kapasitas produksi 1,5 juta.
"Sekarang kami sudah bisa produksi reagen untuk tes PCR yang selama ini kita kewalahan karena kita rebutan produk ini. Mulai bulan ini kami sudah bisa memproduksi dengan kemampuan produksi 1,5 juta tes per bulan dan kami sedang mencoba menaikkan kapasitas menuju 3 juta per bulan," katanya.
Baca juga: Luhut minta produsen farmasi nasional percepat produksi obat Covid-19
Baca juga: Menko Airlangga targetkan RI dapat 290 juta dosis vaksin tahun depan
Honesti menuturkan peningkatan produksi reagen untuk tes PCR didorong menjadi 3 juta tes per bulan guna mendukung target pemerintah untuk melakukan tes pemeriksaan COVID-19 hingga 80 ribu tes per hari.
"Berarti kita minimal butuh 2,4 juta-2,5 juta reagen per bulan. Makanya kami sedang coba meningkatkan kapasitas 3 juta reagen produksinya," imbuh Honesti.
Selain mulai memproduksi reagen untuk tes PCR sendiri, holding BUMN farmasi melalui Kimia Farma juga telah bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementerian Riset dan Teknologi untuk memproduksi rapid test kit (alat tes cepat) dengan target produksi 100 ribu tes per bulan.
Reagen diperlukan untuk ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen. Reagen berisi sejumlah senyawa kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit COVID-19.
Baca juga: Luhut minta BPPT-Bio Farma segera produksi alat tes PCR-rapid
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020