"Sudah sejak lama Muhammadiyah fokus dalam keilmuan. Jurnalisme itu juga menjadi bagian dalam memberi kemajuan serta pencerahan dan menjadi bagian dari dakwah," kata Haedar Nashir, yang meresmikan lewat saluran daring di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan keberadaan lembaga UKW UMJ agar dapat memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas wartawan di lingkungan Muhamamdiyah, juga khalayak umum.
Haedar berharap Lembaga UKW UMJ dapat menjadi kontribusi Muhammadiyah dalam turut menelurkan jurnalis yang berkualitas sehingga turut memperkokoh pilar demokrasi keempat.
Apabila pilar demokrasi tersebut kokoh, kata dia, tentu juga dapat menentukan arah kemajuan bangsa yang turut dapat mengawal jalannya pemerintahan di Indonesia secara baik.
Haedar mengatakan ormas yang dipimpinnya saat ini sudah sejak sebelum Indonesia merdeka memiliki media Suara Muhammadiyah (SM) yang berdiri pada 1915.
SM, kata dia, memberi kontribusi dalam upaya pencerahan dan dakwah melalui informasi yang disajikan melalui konten-kontennya. Hal itu harus terus diperkuat sesuai konteks kekinian, seperti melalui Lembaga UKW UMJ.
"Muhammadiyah sejak awal punya peran dalam menghadirkan dimensi dunia yang berkaitan dengan publikasi, pers, maupun dunia perspektif keilmuan," katanya.
Ketum PP Muhammadiyah mengatakan aspek publikasi terus menjadi perhatian garapan untuk kebutuhan umat dan masyarakat. Hal itu seiring dengan sepak terjang Muhammadiyah yang berperan dalam pemberdayaan ekonomi, tabligh, pendidikan/sekolah dan lembaga kesehatan Penolong Kesengsaraan Umat (PKU).
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020