"CCIT merupakan unit ventura di bawah FTUI yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan akan pengembangan profesional dan pendidikan lanjut bidang Teknologi Informasi (TI), rekayasa dan pendukungnya," kata Direktur CCIT FTUI Dr. Muhammad Suryanegara dalam keterangannya, Senin.
Menurut dia, keterlibatan Qualcomm yang merupakan salah satu pemimpin industri di bidangnya dalam dunia pendidikan merupakan pengakuan yang signifikan terhadap peran akademisi dan mahasiswa dalam pertumbuhan peluang-peluang baru di Indonesia, termasuk IoT dan smart city,”
Pengalaman ini akan bermanfaat bagi CCIT FTUI untuk terus memperluas program pelatihan profesionalnya, tidak hanya bagi mahasiswa di lingkungan UI saja tetapi juga perguruan tinggi lain terutama mahasiswa di bidang teknik, telekomunikasi dan elektronika terkait program ‘Merdeka Belajar’.
Baca juga: UI-UQ pererat kolaborasi riset
Baca juga: KPK dalami peran dosen UI jadi konsultan perencana Jembatan Bangkinang
"Kurikulum baru ini ditujukan untuk membangun kompetensi bagi kebutuhan sumber daya manusia pada industri perangkat selular di Indonesia," katanya.
Kolaborasi ini menghasilkan pengembangan serangkaian kurikulum pelatihan oleh CCIT pada area teknologi selular 5G dan Internet of Things (IoT) untuk mahasiswa sarjana dan profesional.
Kurikulum baru ini diperkenalkan pada tanggal 1 Oktober 2020 yang juga menandai hari jadi CCIT, sebuah unit ventura di bawah FTUI, yang telah berdiri selama 18 tahun dan memfokuskan sebagai penyelenggara program profesional di bidang teknologi informasi.
Selain itu, program kerja sama yang telah dijalankan berupa rangkaian pelatihan terkait rancangan fundamental dari teknologi seluler yang diselenggarakan selama 14 minggu (Maret-Juli 2020). Program pelatihan ini merupakan bentuk komitmen FTUI dan Qualcomm untuk meningkatkan kemampuan akademisi dalam menyongsong era 5G di Indonesia.
Tujuh staf pengajar dan pengembang software dari CCIT FTUI berpartisipasi dalam berbagai pelatihan virtual yang berfokus pada Design Fundamental oleh pengajar dari Qualcomm. Pelatihan tersebut dibagi menjadi beberapa topik, yaitu Software and Multimedia, Hardware and Factory Processes, Internet of Things (IoT) Concepts, dan Lab Section.
Di akhir pelatihan, seluruh kegiatan dirangkum dalam kombinasi antara presentasi langsung dan diskusi secara daring terkait fundamental rancangan IoT, serta demo langsung untuk fitur-fitur deteksi posisi GPS.
Vice President Engineering, Qualcomm Technology Licensing Sudeepto Roy mengatakan selama lebih dari satu dekade, Qualcomm memiliki visi bahwa konektivitas selular dapat mentransformasi seluruh industri secara global.
"Ketika kami mendorong pertumbuhan industri selular, kami telah berkembang menuju pemberdayaan IoT. Kami sangat antusias untuk memperluas program ini lebih lanjut lagi demi mendukung visi pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan sumber daya manusia pada sektor teknologi selular, dan sebagai bagian dari kontribusi kami dalam membuka jalan untuk menyongsong era 5G di Indonesia," ujarnya.*
Baca juga: Akademisi UI: Perlu perkuat Pancasila di jalur pendidikan
Baca juga: Akademisi UI jelaskan alasan COVID-19 Indonesia belum terkendali
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020