"Kenapa alat itu tidak dipergunakan? Alat yang paling efektif untuk mengukur berapa jumlah sebaran warga yang terinfeksi COVID-19 hanya dengan cara swab test (usap)," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu saat dihubungi Antara, Senin.
Menurut legislator asal Kabupaten Bogor itu, semestinya alat tersebut sudah dapat difungsikan sejak diserahkan dari Pemprov Jabar pada akhir Agustus 2020 lalu, sehingga bisa mempercepat proses uji spesimen tes usap di Kabupaten Bogor.
"Fraksi Partai Demokrat menekankan betul kepada eksekutif agar tes PCR bisa dilakukan lebih masif lagi, apalagi bagi warga yang tinggal di daerah penyangga DKI Jakarta. Eh, ternyata sekarang sudah dikasih (alat PCR) malah, tidak dipakai," sesal Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat itu.
Baca juga: Kemenkes lakukan simulasi uji coba vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor
Baca juga: Wali Kota Bogor minta 8 RS tambah ranjang untuk pasien COVID-19
AW mengaku kesal terhadap lambatnya proses tes PCR di Kabupaten Bogor yang lamanya bisa mencapai tiga pekan, dari pengambilan spesimen melalui tes usap.
"Kemana dan ngapain? Di mana problemnya, SDM? Belajar dan minta bantuan dong, harus gercep (gerak cepat) kan? Masa urusan yang begini penting, kerjanya lemot. Pergunakan falsafah keselamatan warga adalah utama, supaya etos dan tanggung jawab pelayanan kerja pemerintah itu maksimal," tuturnya.
Ia juga menyayangkan rencana Dinas Kabupaten Bogor yang malah berencana membeli alat PCR baru, meski sudah memiliki enam unit, dan empat di antara belum terpakai.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Jawa Barat berencana membeli alat (Polymerase Chain Reaction) PCR, meski sudah memiliki enam unit tapi empat di antaranya belum terpakai.
"Baru (alat PCR) RSUD Cibinong dan Ciawi yang sudah terintegrasi atau teregister dengan Litbangkes pusat," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif saat dihubungi, Jumat (2/10).
Menurutnya, masing-masing rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kabupaten Bogor, yakni di Ciawi, Cibinong, Cileungsi, dan Leuwiliang sudah memiliki alat PCR. Kemudian, dua unit lainnya ada di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), merupakan bantuan dari Pemerintah Provonsi Jawa Barat dan Mobile Lab Biosafety Level (BSL) 2.*
Baca juga: Wakapolda Jabar tinjau penanganan COVID-19 di Kota Bogor
Baca juga: Bima Arya sebut klaster keluarga dan klaster perkantoran terkait erat
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020