Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin, mengungkapkan sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tradisi berziarah kubur.
Saat tiba di makam KH Ahmad Dahlan, Gus Jazil duduk bersimpuh di depan makam dan memanjatkan doa-doa.
"Saya berziarah memanjatkan doa untuk beliau," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Generasi muda harus mampu adaptasi hadapi perubahan
Selain ke makam KH Ahmad Dahlan, Gus Jazil juga berziarah ke makam pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lafran Pane yang ada di Karangkajen, serta makam pendiri Perguruan Taman Siswa Ki Hadjar Dewantara yang ada di Umbulharjo.
Gus Jazil mengatakan bahwa Ki Hajar Dewantoro pendiri Taman Siswa, KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, dan Lafran Pane pendiri HMI adalah para teladan yang telah mendidik bangsa ini.
"Di tengah pandemi, kita perlu energi keteladanan dari sejarah mereka untuk menghadapi tantangan yang berat ini," tuturnya.
Baca juga: MPR: Terapkan 4 Pilar dalam kontestasi Pilkada
Ia mengajak kepada semua untuk terus mengenang, mengingat, dan melanjutkan cita-cita perjuangan KH Ahmad Dahlan dan Lafran Pane yang tulus untuk bangsa dan negara.
Demikian juga dengan Ki Hajar Dewantoro, pria asal Bawean itu melakukan tabur bunga, sekaligus mengingatkan generasi muda untuk terus melanjutkan dan merawat cita-cita pendiri Perguruan Taman Siswa itu.
"Sebagai generasi penerus bangsa, saya bangga dan mencintai para tokoh dan pahlawan pejuang yang telah terbukti sumbangsihnya pada sejarah peradaban Indonesia. Mereka telah berjuang tulus ikhlas sampai hari ini sehingga kita menikmati perjuangannya," katanya.
Baca juga: Jazilul Fawaid optimistis perkembangan uji klinis vaksin COVID-19
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020