Provinsi Bali menjadi tempat uji coba penyuntikan vaksin COVID-19 yang kedua oleh Kementerian Kesehatan setelah Kabupaten Bogor, dengan simulasi penyuntikan di Puskesmas 1 Abiansemal, Kabupaten Badung, Senin.Vaksin memang sampai saat ini belum ada dan diharapkan nanti vaksin tersebut bisa menjadi obat ampuh untuk penyembuhan virus COVID-19
Kemenkes melakukan simulasi penyuntikan dengan pengecekan kesiapan tim ke Puskesmas 1 Abiansemal, Badung, Bali yang terlebih dahulu dilakukan dengan protokol kesehatan, antara lain mencuci tangan dan cek suhu tubuh.
Petugas yang telah melakukan pengecekan terhadap para pasien tersebut, lantas membawa satu persatu pasien ke dalam ruangan pemeriksaan untuk dilakukan tes COVID-19.
Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M. Budi Hidayat mengatakan simulasi ini untuk melakukan pengecekan dan kesiapan tenaga medis di Bali dalam melakukan penyuntikan vaksin COVID-19.
"Simulasi pemberian vaksin COVID-19 ini nantinya akan diuji coba kepada masyarakat umum dan tenaga medis," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes lakukan simulasi uji coba vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor
Dengan adanya simulasi ini, Indonesia membuktikan kepada masyarakat dan dunia internasional bahwa Indonesia siap untuk memerangi virus COVID-19.
"Vaksin memang sampai saat ini belum ada dan diharapkan nanti vaksin tersebut bisa menjadi obat ampuh untuk penyembuhan virus COVID-19 yang melanda dunia," katanya.
Budi Hidayat menjelaskan simulasi ini mencontohkan pada saat pasien datang, mereka mencuci tangan, kemudian dicek tubuh dan dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh tim medis yang akan memberikan vaksin COVID-19 kepada mereka.
Bali menjadi provinsi kedua setelah Jawa Barat (Bogor) yang terpilih untuk pengujian vaksin COVID-19.
"Pemilihan Bali diputuskan, selain dikarenakan daerah pariwisata dan pemilihan tempat ini juga memastikan Bali aman," ungkapnya.
Baca juga: Sinovac sebut 90% pegawai dan keluarga mendapat vaksin COVID-19
Baca juga: Ridwan Kamil siapkan fisik dan mental menjelang uji klinis vaksin
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020