Genangan di kawasan tersebut sejak Senin pagi hingga sore tidak juga surut akibat limpasan air dari luapan Kali Pesanggrahan dari hujan pada Ahad (4/10) malam.
"Tanggul sementara dibuat dengan menaruh karung pasir dan triplek di gorong-gorong berdiameter 60 sentimeter, untuk menahan backwater (air datang kembali) dari Kali Pesanggrahan ke jalanan," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko saat meninjau lokasi secara langsung.
Baca juga: Jakbar siapkan embung di tiga lokasi rawan banjir
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Wali Kota Uus sidak masalah banjir di Jakbar
Yani mengatakan air limpasan Kali Pesanggrahan terjadi akibat belum ada pengerjaan tanggul dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR.
Di sisi lain, sepanjang 50 meter dari titik limpas Kali Pesanggrahan, jalanan di Puri Kembangan membentuk cekungan. Dapat dikatakan air tertampung di sana hingga ketinggian 30 sentimeter (cm).
Hal itu menyebabkan pengendara motor dan mobil kesusahan serta banyak mesinnya mogok melewati jalanan itu sehingga menimbulkan kemacetan. Padahal seharusnya genangan dapat dialirkan menuju Kali Pesanggrahan.
Karena itu, dua unit pompa portabel dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan satu unit pompa portabel dari Pemadam Kebakaran Jakarta Barat dikerahkan untuk menyedot air limpasan.
Sekitar pukul 18.30 WIB, jalanan Puri Kembangan sudah kembali kering dan dapat dilintasi pengendara motor dan mobil.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020