• Beranda
  • Berita
  • Dolar merosot ketika sentimen risiko terangkat oleh harapan stimulus

Dolar merosot ketika sentimen risiko terangkat oleh harapan stimulus

6 Oktober 2020 07:41 WIB
Dolar merosot ketika sentimen risiko terangkat oleh harapan stimulus
Uang dolar AS. ANTARA/REUTERS/Rick Wilking/am.

Saya pikir pasar yakin bahwa cepat atau lambat stimulus fiskal akan terwujud

Mata uang safe-haven dolar AS merosot dan mata uang berisiko menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah optimisme bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona, sementara investor menunggu pembaruan tentang keparahan gejala COVID-19 Presiden Donald Trump.

Saham-saham menguat pada Senin (5/10/2020) karena harapan stimulus dan ketika Trump mengatakan dia akan keluar dari rumah sakit tempat dia menjalani perawatan hari keempat untuk virus tersebut.

"Saya pikir pasar yakin bahwa cepat atau lambat stimulus fiskal akan terwujud setelah data terus menunjukkan ekonomi AS yang moderat," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington.

Baca juga: Emas naik 12,5 dolar didorong ekspektasi stimulus AS, pelemahan dolar

Optimisme tersebut didukung oleh Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, yang mengatakan masih ada potensi kesepakatan di antara anggota parlemen di Washington tentang bantuan ekonomi yang lebih banyak, dan bahwa Trump berkomitmen untuk menyelesaikan kesepakatan.

Namun, kegagalan mencapai kesepakatan kemungkinan akan menjadi positif untuk dolar, yang pada Senin (5/10/2020) turun 0,32 persen terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

“Kami kira prospek stimulus sebelum pemilu masih sangat rendah,” kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo di New York, dikutip dari Reuters.

“Kami berpandangan bahwa kami harus memudarkan kelemahan dolar yang kami lihat hari ini, dan khususnya terhadap beberapa mata uang berisiko lebih tinggi seperti krona Norwegia atau dolar Australia.”

Euro menguat 0,50 persen menjadi 1,1774 dolar, tertinggi sejak 21 September. Dolar Australia terangkat 0,17 persen menjadi 0,7174 dolar dan greenback jatuh 0,72 persen menjadi 9,2327 krona.

Diagnosis COVID-19 Trump menambah lapisan ketidakpastian lain pada pemilihan presiden AS 3 November, dan apa artinya bagi greenback.

“Tidak ada konsensus yang jelas tentang bagaimana dolar harus diperdagangkan pada tingkat ketidakpastian politik seperti ini di AS,” kata Jane Foley, ahli strategi valas senior di Rabobank.

Trump mengatakan dia akan meninggalkan rumah sakit militer AS tempat dia dirawat karena COVID-19 pada Senin malam waktu setempat, menambahkan bahwa dia merasa "sangat baik."

Federal Reserve AS akan merilis risalah dari pertemuan September pada Rabu waktu setempat dan Bank Sentral Eropa akan merilis risalah pertemuan terbaru pada Kamis (8/10/2020).

Sterling naik 0,35 persen menjadi 1,2976 dolar.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan kepala eksekutif UE, Ursula von der Leyen, sepakat melalui panggilan telepon pada Sabtu (3/10/2020) untuk meningkatkan pembicaraan Brexit guna menutup "celah signifikan" yang menghalangi kemitraan perdagangan baru.

Baca juga: Wall Street dibuka melambung, Indeks Dow Jones melonjak 263,42 poin
Baca juga: Dolar, yen naik, tes COVID positif Trump picu pembelian "safe-haven"

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020