"Kondisi mengharuskan begitu," ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Dr Mokhammad Farid Makruf ketika dihubungi di Kuala Lumpur, Selasa.
Pihak sekolah melalui surat yang ditandatangani kepala sekolah Dr Encik Abdul Hajar MM sudah menyebarkan pengumuman tersebut ke para orang tua dan siswa.
Menurut pihak sekolah, kebijakan tersebut untuk memastikan keadaan dan keselamatan warga SIKL.
Para siswa kembali belajar di rumah menggunakan platform online yang telah disediakan sekolah dan kebijakan ini akan ditinjau kembali pada 21 Oktober 2020 dengan mengikuti perkembangan COVID-19 di Malaysia.
Sementara itu Pemerintah Malaysia melakukan isolasi perjalanan dari Negara Bagian Sabah ke Semenanjung (Kuala Lumpur dan sekitarnya), Sarawak dan Wilayah Persekutuan Labuan karena peningkatan COVID-19.
"Karena peningkatan kasus COVID-19 di seluruh Sabah, pemerintah setuju untuk mengenakan pembatasan perjalanan mulai 12 hingga 25 Oktober 2020," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Sri Ismail Sabri Yakuub.
Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) Senin (5/10) melaporkan dari kasus harian COVID-19 sebanyak 432 kasus 241 diantaranya berasal dari Kedah dan 130 dari Sabah.
Kasus harian tersebut merupakan jumlah tertinggi semenjak 18 Maret 2020.
Baca juga: Malaysia luncurkan alat uji COVID pelengkap PCR
Baca juga: Malaysia menjadi bagian dari rencana vaksin Covax
Baca juga: Siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur diliburkan
Baca juga: Sekolah Indonesia Kuala Lumpur mulai belajar kembali di sekolah
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020