Mulai pekan pertama Oktober lalu, para pasien yang positif COVID-19 namun tanpa gejala (OTG) harus menjalani isolasi di Asrama Haji Batakan.
“Sekarang jika ada yang terkonfirmasi positif tanpa gejala kami sudah mulai arahkan agar isolasinya di Asrama Haji,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty.
Karena itu, jumlah pasien positif dengan riwayat OTG yang menjalani perawatan di Asrama Haji Batakan kini mencapai 37 orang per 7 Oktober 2020.
Di musim haji, Asrama Haji Batakan yang fasilitasnya tidak kalah dengan hotel berbintang 3 bisa menampung ratusan jamaah. Saat musim haji sudah selesai seperti saat ini, asrama biasa digunakan untuk berbagai perhelatan yang melibatkan orang banyak sekaligus juga penginapan.
Lebih penting lagi, Asrama Haji Batakan dikelilingi pagar yang sangat representatif dengan akses jalan masuk keluar yang selalu diawasi. Di sisi lain, sebab tempatnya yang luas dan memiliki pantai di bagian belakang, suasana di asrama ini tidak membosankan.
Langkah berikutnya, lanjut Kadinkes, adalah memindahkan mereka yang isolasi mandiri di rumah ke Asrama Haji agar mudah diawasi dan dipastikan penanganannya. Langkah ini masih diupayakan Kadinkes Juliarty dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang seperti lurah dan camat.
“Jadi kalau ditanya apakah masih ada saat ini yang melakukan isolasi mandiri di rumah, maka jawabnya: masih ada,” jelas dr Juliarty.
Sementara itu Wali Kota Rizal Effendi melaporkan ada penambahan 36 kasus positif baru dan 39 pasien sembuh. Dari 36 kasus positif baru itu, 15 kasus merupakan gejala suspek, ada 2 orang warga luar Balikpapan, kemudian ada 2 anak laki-laki usia 6 tahun dan 12 tahun serta anak perempuan usia 10 tahun. ***
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020