• Beranda
  • Berita
  • Fauci: Infeksi COVID-19 di Gedung Putih sebetulnya bisa dicegah

Fauci: Infeksi COVID-19 di Gedung Putih sebetulnya bisa dicegah

7 Oktober 2020 13:26 WIB
Fauci: Infeksi COVID-19 di Gedung Putih sebetulnya bisa dicegah
Dokumentasi - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggalkan tempat setelah memberikan pengarahan harian kepada satuan tugas virus corona (COVID-19) ikut hadir bersama Trump, Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional untuk Penyakit Alergi dan Menular, di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (26/3/2020). ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst/tm/am.
Pakar termuka Amerika Serikat untuk penyakit menular, Anthony Fauci, pada Selasa (6/10) mengatakan bahwa klaster infeksi virus corona baru-baru ini di Gedung Putih seharusnya bisa dicegah.

Saran Fauci selama ini menyangkut pedoman kesehatan masyarakat untuk melawan virus corona kerap bertentangan dengan sikap Presiden Donald Trump, yang meremehkan pandemi COVID-19.

Beberapa asisten dekat Trump dan politisi senior Partai Republik juga telah dinyatakan positif corona, sejak Trump pada Jumat mengumumkan bahwa ia dan Ibu Negara Melania Trump telah tertular virus tersebut.

"Lihatlah apa yang terjadi pekan ini di Gedung Putih," kata Fauci dalam sebuah wawancara dengan Serikat Politik Kennedy Universitas Amerika.

Pernyataan itu disampaikan Fauci ketika ditanya nasihat apa yang akan ia berikan untuk mendiskusikan tindakan pencegahan penularan virus corona dengan kerabat yang meyakini bahwa pandemi tersebut sebagai suatu kebohongan.

"(Pandemi) itu adalah kenyataan, di sana. Dan setiap hari semakin banyak bermunculan orang yang terinfeksi. Itu bukan berita palsu. Ini situasi yang tidak menguntungkan ketika kita melihat hal seperti itu yang seharusnya bisa dicegah," kata Fauci.

Fauci telah lama menganjurkan penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.

Trump pada Senin (6/10) kembali ke Gedung Putih dari rumah sakit militer, tempat ia menghabiskan tiga malam dirawat karena COVID-19. Namun, Trump lalu mengajak masyarakat Amerika "untuk keluar" dan tidak membiarkan hidup mereka didominasi oleh virus.

Trump meninggalkan rumah sakit dengan mengenakan masker, tetapi melepaskannya untuk berpose di balkon Gedung Putih dan tidak memasangnya kembali ketika dia memasuki gedung.

Presiden AS itu, yang posisinya berada di belakang capres saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden menjelang pemilu 3 November, telah mendorong pembukaan kembali ekonomi dan sekolah-sekolah lebih cepat dan menuduh pihak Demokrat mencegah pembukaan tersebut untuk tujuan politik.

Trump jarang memakai masker di depan umum, dan sering kali hanya menerapkan sedikit jarak fisik pada sejumlah kegiatan kampanyenya dan acara Gedung Putih.

Fauci, direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, menganggap lonjakan kasus infeksi virus corona di AS sebagian karena kegagalan negara untuk mengambil langkah penutupan sepenuhnya.

Sudah lebih dari 210.000 orang di Amerika Serikat meninggal akibat COVID-19 dan lebih dari tujuh juta orang terinfeksi. Jumlah itu lebih banyak dari negara lain mana pun.

Penasihat senior Gedung Putih Stephen Miller, yang adalah penulis utama pidato Trump dan penasihat berpengaruh untuk kebijakan imigrasi garis keras sang presiden, pada Selasa menjadi kasus terbaru COVID-19 yang dilaporkan di sekeliling Trump.

Beberapa sosok lainnya di lingkaran Trump yang dalam beberapa hari terakhir mengumumkan bahwa mereka telah dinyatakan positif COVID-19  termasuk penasihat dekat Trump, Hope Hicks; juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany; manajer kampanye Trump, Bill Stepien; dan senator Partai Republik Mike Lee, Thom Tillis dan Ron Johnson.

Sumber: Reuters

Baca juga: Penasihat Gedung Putih Stephen Miller positif COVID-19

Baca juga: Facebook dan Twitter hapus unggahan Trump karena hoaks

Baca juga: Gedung Putih: Meningkatnya kasus COVID-19 tidak ganggu pemerintah AS


 

Trump mulai proses karantina setelah ajudan Hope Hicks dinyatakan positif

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020