Sebelum pertemuan di perempat final itu, Tsitsipas menelan kekalahan dalam dua pertemuan terakhir mereka, dengan pertemuan sebelumnya terjadi kurang dari dua minggu lalu di final Hamburg.
"Saya merasa sangat nyaman bermain di lapangan ini. Meskipun tidak memiliki awal yang baik dan gagal, saya ingat betapa hebatnya saya. Ini tentang berjuang dan mencoba menemukan solusi di momen besar," kata unggulan kelima itu, dilansir Reuters, Kamis.
Baca juga: Taklukkan Collins, Kenin melaju ke semifinal French Open
Baca juga: Nadal ke semifinal Roland Garros ke-13 kali setelah kalahkan Sinner
Dari tertinggal 3-5 pada set pertama, Tsitsipas memenangi lima gim beruntun dengan membuat Rublev tak berkutik meladeni balasan serangan Tsitsipas.
Ditanya saat wawancara di lapangan tentang apa yang dia ubah dalam permainannya, Tsitsipas berkata setelah terdiam lama: “Jika saya memberi tahu Anda, itu tidak akan menjadi rahasia lagi. Saya berhasil menggunakan otak saya dan menemukan solusi untuk kesulitan yang harus saya selesaikan," pungkas Tsitsipas.
Rublev tidak menemukan jalan untuk kembali memegang inisiatif pertandingan saat Tsitsipas mematahkan servisnya tiga kali lagi dalam dua set berikutnya.
"Bermain di Paris selalu menyenangkan. Saya selalu menantikan untuk datang ke sini dan memainkan tenis terbaik saya. Roland Garros telah menjadi turnamen yang saya tonton sejak usia yang sangat muda dan saya selalu bermimpi bermain di (lapangan) Philippe Chatrier. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," tuturnya.
Tsitsipas masih menanti calon lawan di babak empat besar, antara petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dari Serbia dan petenis Spanyol Pablo Carreno Busta.
Baca juga: Swiatek amankan tiket ke semifinal Roland Garros
Baca juga: Kembali jumpa Carreno Busta, Djokovic ingin tampil lebih baik
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020